Nothing

1:34 PM

Aku tengah merenungi sesuatu tentang diriku sendiri. Tentang kehidupan yang sedang aku jalani. Tentang kuliah yang sedang aku jalani. Aku sedang berada diantara mahasiswa di beberapa perguruan tinggi, bersama mereka hampir 25 hari, berbagi cerita, pengalaman, tentulah ilmu.

Kemudian ingatanku melesat jauh ke 2017, insya Allah aku wisuda, dan memang harus wisuda di tahun itu. Melihat mereka aku kemudian berpikir, apa yang membuatku berbeda di antara mereka? Apa yang bisa aku unggulkan dari mereka atau dari ribuan mahasiswa yang akan lulus bersamaku, atau lebih dulu dariku. Apa “nilai lebih” yang aku miliki dibandingkan dengan ribuan mahasiswa yang lain? Apa yang membuatku merasa menjadi lebih berharga dan aku merasa layak untuk mendapatkan peluang-peluang terbaik selepas lulus itu?

Di ujung semester yang tak lagi muda, di mana penelitian dan skripsi mulai menghantui, aku mulai menyesalkan banyak hal. Tentang begitu banyak peran yang banyak sekali aku lewatkan.

Penghafal Qur'an jumlahnya tidak banyak, kenapa aku tidak menjadi salah satu diantara mereka?

Di saat orang lain yang sebaya denganku telah melesat begitu jauh. Aku baru menyadari ternyata aku tidak pernah menjadi apa-apa. Aku tidak bisa menjelaskan apa yang telah aku ciptakan demi kebaikan banyak hal di sekililingku.

Dalam 24 jam yang sama. Ada orang yang bisa menyelesaikan urusannya sendiri dan urusan banyak orang, ada yang bisa menyelesaikan urusannya sendiri dan keluarganya, ada yang hanya bisa menyelesaikan urusannya sendiri, dan yang paling menyedihkan adalah orang yang bahkan menyelesaikan urusanya sendiri pun tidak bisa. Itu dalam 24 jam yang sama.


Jakarta, 26 Februari 2016
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar