10.37 p.m.
10:37 PM
Aku tak perlu bilang bukan? Kalau untuk urusan perasaan, perempuan lebih mudah berisyarat daripada berkata-kata. Perempuan dilindungi dengan rasa malu, lebih lagi dengan hal yang berhubungan dengan perasaan. Ku rasa kau faham, jadi jangan pernah menunggu perempuan untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan, lebih lagi jika perempuan itu aku, kau faham bagaimana keras kepalanya aku kan. Mungkin itu salah satu alasan mengapa perempuan lebih suka ia yang pengertian -termasuk aku-, tidak lain karena hidupnya jauh lebih dimudahkan. Bukan berarti kau tidak pengertian. Sungguh bukan. Kau dulu sering bilang, bagaimana mungkin kau bisa tahu apa yang aku rasakan, jika aku saja tidak mau mengatakan apa pun. Tapi, justru itu yang aku inginkan, aku ingin dimengerti tanpa harus berkata-kata :p
Beberapa kali kau pasti sering menemukanku diam -yang menurutmu- tanpa alasan.
"Kamu lagi kenapa si? Jadi ketus gitu," tanyamu geram karena diamku.
"Gpp," aku jawab sekenanya.
"Kl gapapa kenapa jadi ketus gitu?"
-Itu kamu tahu, kenapa pake tanya segala?- jawabku kesal dalam hati, yang aku terjemahkan menjadi, "Gapapa" -lagi-
"Yaudah deh kl gitu, terserah kamu aja"
(Ihhhh, ngeselin! Pengen dilempar sendal apa? -___- )
Atau beberapa hari ini -yang juga sudah sering aku lakukan-. Saat tak ada satu pun pesanmu yang aku balas. Tanpa aku menjelaskan aku harap kau mengerti, bahwa ada sikapmu yang membuatku sangat kesal dan jelas aku sangat tidak suka itu,
Aku tahu, dalam hidup ini kita memang harus saling mengerti. Dan lebih penting lagi untuk mengerti hak dan kewajiban masing-masing. Kita memang punya hak untuk marah, tapi kita juga punya hak untuk memaafkan. Kita memiliki hak untuk menuntut, tapi kita juga memiliki kewajiban untuk memberi. Kita memiliki hak untuk diperlakukan dengan baik, tapi kita juga punya kewajiban untuk memperbaiki diri. Kata buku yang aku baca lagi, kalau hidup ingin jauh lebih tenang; dahulukan kewajiban kita terhadap orang lain daripada menuntut hak kita dari orang lain.
Terima kasih karena selalu mengingatkanku bahwa aku membutuhkanmu. Ajari aku sikapmu ini, agar saat kau mulai lupa melakukannya, aku akan mengingatkan.
Rentang Tunggu, 27 Maret 2016
Azifah Najwa
Mukamu jelek kl lagi jutek, sungguh
0 komentar