Perasaan Perempuan
1:33 PM
Sampai akhirnya engkau mengerti mengapa engkau butuh perempuan. Mungkin karena perasaannya. Perasaannya yang lembut. Perasaannya yang berbudi. Perasaannya yang selalu diukir-diasah-dipahat. Indah betul perasaan perempuan itu.
Perasaan perempuan itu seperti bintang. Tinggi. Menawan. Berkerlipan. Ditunggu-tunggu kapan jatuhnya. Dinanti-nanti kapan waktu jatuhnya. Kadang ia jatuh, namun bersembunyi lagi dibalik awan. Saat jatuh (sebenar-benarnya jatuh) pun ia akan terkikis-kikis oleh atmosfir-atmosfir bumi. Bintang itu lebih indah di langit saja. Berhias-menghiasi bumi. Bintang adalah penghias, perhiasan bumi.
Perasaan perempuan itu menakutkan. Ia takut membuat orang lain menyimpan perasaan lalu perasaan orang itu tidak dihiraukan. Ia takut membuatnya (perasaan orang lain) melambung perlahan, kemudian meninggi lalu dijatuhkan kembali. Walau ia tidak bermaksud menjatuhkannya karena ia pun menjaga-jaga perasaannya. Perempuan itu..mati pun ia masih memikirkan perasaan orang lain.
Rumah Baca Ulil Albab, 26 Juni 2015
Azifah Najwa
0 komentar