Penumpang Gelap
8:22 AMDi gerbong kereta api ini seolah semua mulai tampak bisu. Sebagian besar penumpang terlena oleh buaian, mereka tidur dengan pulasnya. Sesekali mereka terbangun, membetulkan jaket yang tak lagi utuh menyelimuti mereka. Gerbong ini memang tidak penuh, hanya beberapa kursi saja yang terisi, salah satunya kursiku, salah duanya kursi seseorang di depanku.
Kita duduk berhadapan. Meskipun kita saling melempar pertanyaan, jari-jari kita tak lepas dari layar handphone. Kau menceritakan banyak hal, tentang keluargamu, tentang keinginanmu, seperti biasa, aku takzim mendengarkan, sesekali aku menimpal "ohhh", sesekali bertanya, sesekali berdecak, dan selebihnya aku mengamatimu dari balik kamera handphoneku, kau tau sendiri aku tak pernah berani menatapmu. Dan saat itu juga aku berpikir, apa yang membuatku bisa jatuh hati pada laki-laki ini? Apa pula yang membuat laki-laki ini -mengaku- jatuh hati padaku?
Malam beranjak pelan, tapi pasti mulai larut. Dan percakapan kita setelahnya menjadikan ramai segala hal. Hingga aku lupa, bahwa di gerbong ini aku adalah penumpang gelap.
Dandelion, 10 Februari 2015
Azifah Najwa
0 komentar