Pergi
11:21 AMPada akhirnya kita hanya akan bisa bercerita. Melalui angin yang dengan lembut membawa rindu pergi. Melalui isyarat dari daun yang pura pura tidak peduli. Melalui getir nadi yang kebingungan mesti diapakan lagi rindu ini.
Sebab kau akan pergi lagi seperti yang kau lakukan sebelumnya. Dan aku akan duduk manis lagi dengan sabar menunggu kedatanganmu. Aku tau ini akan menjadi sangat berat. Perjalanan penantian ini akan menjadi semakin melelahkan. Tapi tawakkal telah membuat segalanya seakan akan menjadi mudah.
Bahwa ada. Ada sumber kekuatan yang tidak terkira besarnya dan lebih dekat dibanding urat nadi.
Aku tidak takut kau tinggalkan. Tidak takut. Jika kepastian akan bertemu lagi ada, aku tidak akan pernah takut sebab yakin rindu ini akan dipertemukan.
Tapi, kepastian itu tidak ada. Kau tau, di dunia ini tidak ada satupun yang bisa aku jamin. Tidak juga pertemuan denganmu. Sebab mungkin pertemuan ini tidak akan terwujud jika ternyata aku yang lebih dulu pergi.
Kau tidak apa apa. Kau pasti baik baik saja.
Aku yang tidak. Aku yang tidak baik baik saja.
Kau mungkin akan tetap ada sedangkan aku mungkin tidak. Kau tidak berharap bertemu denganku sebab banyak yang lebih ingin bertemu denganmu dibanding aku. Kau mungkin tidak akan peduli aku masih menunggu atau tidak.
Tapi aku peduli. Dan kau tetap saja tidak bisa aku pastikan.
Jadi, Rabb ku,maukah Engkau mengizinkan aku bertemu lagi dengan Bulan Maghfirahmu ini tahun depan? Jangan jadikan ini yang terakhir. Membayangkannya saja hatiku sudah pilu.
Ulu hatiku ngilu.
Semoga kita bertemu lagi. Semoga nanti pertemuanku denganmu sudah dengan teman baru :)
Ramadhan, 16 Juli 2015
Azifah Najwa
0 komentar