Kadang mereka bilang saya gila, mimpinya
terlalu tinggi dan terlalu berani.
Mereka tak tahu seberapa kuat saya
berusaha, hanya mencibir dan menertawakan. Hanya ibu yang tahu berapa banyak
waktu tidur saya. Hanya bapak yang tiba-tiba pulang dengan buku-buku yang
dipinjamnya dari perpus daerah. Itulah alasan mengapa perpus selalu terasa
istimewa untuk saya.
Jika hanya mendengarkan mereka yang tidak
tahu bagaiman kamu seutuhnya dan baru hidup bersamamu barang beberapa semester,
saya yakin kamu akan jatuh. Hancur berkeping-keping.
Saya pernah merasakannya, maka dari itu
saya bicara.
Saya meragukan diri saya, sudah pasti.
Dan kalian tahu siapa yang membuat saya
utuh kembali? Segelas teh manis hangat.
Saya tahu orang lain ragu, tapi bagaimana
bisa saya meragukan kepercayaan kedua orang tua saya? Mereka menghadirkan
semangat itu lagi.
Dan saat saya ragu apakah ilmu yang tak
seberapa ini dapat saya bagikan, akan selalu ada segelas teh manis hangat dan
semangat kedua orang tua saya yang membuat saya utuh kembali!!