Just Note

Sejak aku jatuh cinta pada caramu membaca, sejak itu pula aku berjanji untuk tidak berhenti menulis

    • Home

    Namanya Fia. Gayatri Luthfia Solihatinnisa. Kurang lebih seperti itu namanya. Hafidzah. 30 Juz. Suka ketawa kalau cerita dulu gimana perasaannya waktu tau bakal satu kosan sama hafidzah. Nama kerennya di Raudhatul Jannah, bochil. Merasa memiliki sifat yang sama denganku. Perfeksionis. Teratur. Harus rapih. Bocah yang selalu cerita banyak hal. Meminta pertimbanganku dalam banyak hal. Udah lebih dari adik sendiri. Bocah yang paling suka gangguin aku. Selalu pingin ikut ke mana pun aku pergi. Pingin ikut apa pun yang aku lakuin. Paling suka nemenin begadang, iya nemenin, dianya tidur akunya tetep lanjut begadang -_-

    Beberapa kali kepergok Fia lagi nangis. Kayak tadi misal.
    "Kak Nabila semalem kenapa?"

    "Semalem?"

    "Iya"

    "Ooooohh, wkwkwk"

    Ya begitulah kalau udah ke-gap lagi nangis. Mau mengelak bagaimana pun juga mata sembabku tidak bisa berbohong meski sudah kututupi dengan kacamata. Maaf, lagi alay banget ini mata beberapa hari ini. Si Lactobacillus bikin drama. Gapapa, udah lama serius aku ga nangis. :'))

    "Aku kira kakak ga bisa nangis loh"

    Ah, dek, siapa yang tidak menangis ditinggal pergi orang yang kau cintai dan sebelumnya kau membuatnya kesal tidak karuan. Membuatnya menunggu -meski juga sudah biasa aku lakukan-. Mengabaikan telponnya. Mengabaikan ceritanya tentang baju renang barunya. Dan membuatnya merasa bahwa ia adalah beban. Sebanyak itu sebenarnya yang ingin aku ceritakan pada Fia. Tapi yang aku ucapkan malah,

    "Ada kalanya power ranger nangis karena ngupas bawang, Dek"

    Aku yakin dia tidak bisa mencerna maksudku. Ah, biarkan saja. Kakak sayang Fiaaaa :*


    eR-Jeh, 20 Juli 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Selamat malam Purwokerto, menyapamu sebelum besok aku pulang ke Kebumen :)

    Berasa pulang lama aja, padahal minggu udah ditagih buat rapim :v

    Bil, pucet banget keliatannya?
    Iya, Res, aku lupa kalau terakhir makan aku kemarin siang  -___-

    Sejam kemudian...
    Bil, bahagia banget?
    Iya mba, bagiku bahagia itu sederhana, PKM udah dikirim misal :D

    Kemudian adzan maghrib, dan kita bergegas sholat berjama'ah, al ma'tsurat, kemudian menyelesaikan target tilawah satu juz kita

    Inilah keluarga, jangan tanya seberapa sering kita dibuat kecewa, jangan tanya juga lebih seberapa sering aku tertawa bahagia karenanya...

    Karena yang sudah kuat juga perlu dikuatkan
    Yang sudah faham juga perlu diingatkan

    Karena yang sehat juga bisa tiba-tiba sakit, tiba-tiba harus istirahat total, padahal itu sama sekali bukan rutinitasnya
    Syafakallah . .

    Udah mimisan, berarti toleransi tubuh saya udah maksimal
    "Rehat dulu, Bil, kasian tubuhmu," kata Stroberi

    Iya, besok kan aku pulang \:D/

    Jangan lupa bahagiaaaa


    Purwokerto, 29 Oktober 2015
    Azifah Najwa

    Saya pingin es krim, es krim stroberi, 1 cup saja
    Continue Reading

    A Little Love
    -Fiona Fung-


    Greatness as you
    Smallest as me
    You show me what is deep as sea

    A little love, little kiss
    A little hug, little gift
    All of little something, these are our memories

    You make me cry
    Make me smile
    Make me feel that love is true
    You always stand by my side
    I don't want to say goodbye

    You make me cry
    Make me smile
    Make me feel the joy of love
    Oh! Kissing you
    Thank you for all the love you always give to me,
    Oh! I love you

    Yes I do, I always do

    Make me cry
    Make me smile
    Make me feel that love is true
    You always stand by my side
    I don't want to say goodbye

    You make me cry
    Make me smile
    Make me feel the joy of love
    Oh! Kissing you
    Thank you for all the love you always give yo me,
    Oh! I love you

    To be with you....
    Oh! I love you


    Ini salah satu lagu kesukaan saya, yang suka nyanyi bisa ambil gitarnya atau ga nyanyi aja.  Dilanjut Our Happy Daysnya Justice Voice, jangan lupa bahagia ukh! Atas apa pun yang ada di dunia ini, kita pantas untuk bahagia. Yuk mari nyanyi lagi Nu, Mba Hasna~


    Raudhatul Jannah, 26 Oktober 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Bismillah

    Tentang Raudhatul Jannah. Ah iya, beberapa hari ini kami belajar tentang arti memberi. Menurut kalian, apa itu memberi?

    Bagi kami memberi adalah setiap hal. Saat Gayatri menemaniku begadang. Saat Yuni tidak pulang malam. Saat Resti tidak opname. Saat Wawa berbicara bahasa inggris. Saat Fida ikut kami makan malam. Saat Mba Hasna menemukan tangisanku kemudian mengetuk dan memberiku es krim. Saat Nurini mendatangiku hanya untuk mendengarkan aku mengadu.

    Aku lupa, kalau Gayatri akan menemaniku kapan pun, tidak harus begadang. Yuni juga lebih sering pulang awal. Resti selalu berusaha agar tidak sakit, aku kadang yang lupa masak, Resti jadi harus makan diluar. Wawa juga selalu belajar bahasa inggris. Fida lebih senang saat makan malam bersama kita. Dan Mba Hasna, tanpa membawa es krim akan memelukku begitu menemukan tangisku pecah di malam buta. Mereka ada. Tanpa pernah aku minta.

    Tapi seringnya, aku lupa.


    Raudhatul Jannah, 27 September 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Well, jadi sudah hampir memasuki hari ke-6 ini wisma Raudhatul Jannah (RJ.red) selain peraturan wajib menggunakan bahasa inggris setiap pukul 20.00-21.00 juga tidak diperkenankan menggunakan -baik sengaja ataupun tidak-, keceplosan, dan atau menjadikan dua kata "jorok" berikut (nikah dan mapres.red) sebagai topik bahasan dalam pembicaraan apa pun, di mana pun, dalam kondisi bagaimana pun.

    Sekian dan terima kasih.

    Dan kita baru sadar, bahwa sepertinya salah memilih singkatan kosan RJ -Raudhatul (taman.red) Jomblo, Rumah Jomblo-


    Raudhatul Jannah, 3 Agustus 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Seperti sudah menjadi kebiasaan, setiap tiba jadwal sholat, masing-masing dari kami seakan lupa siapa yang seharusnya jadi imam, meskipun sudah dijadwalkan. Subuh tadi juga.

    Selepas qobliyah dari kamar masing-masing

    Aku: "Siapaaaa imaaam?"

    Yuni, Mba Hasna: "Bukan aku!"

    Aku: "Aku? Bukaaan jugaa!"

    Terus siapa? Kosan ini cuma dihuni bertiga

    Yuni: "Aku subuh kemarin udah"

    Aku: "Isya aku"

    Yuni: "Eeeh aku udah ya waktu dzuhur"

    Yuni: "Relawan deh relawan"

    Aku: "Aku belum punya imam, masa aku jadi imam"

    Mba Hasna: "Aku jugaaa"

    Yuni: "Akuu apalgii"

    Mba Hasna: "Belum nambah hafalan"

    Aku mikir. Aku aja deh, sekalian muroja'ah sebelum setoran.

    Yuni: "Mba, satu hari menunda hafalan, satu hari menunda nikah hlo"

    Mba Hasna: "Aaah, jangaan"

    Yuni: "hayoo hayoo. Siapa imam deh"

    Aku: "Yaudah aku aja deh. Hafalan baru ya, jadi maap kalo kesendat sendat"

    Mba Hasna & Yuni: "Iyaaa"

    Aku: "Siapa tahu dengan mau jadi imam bisa segera menemukan imam"

    Hening.....

    Mba Hasna & Yuni: "Biilll, aku aja imamnya"

    Aku: pasang emot .-.



    Raudhatul Jannah, 30 Juni 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Saya bangunkan Mba Hasna dengan menggoyang-goyangkan lengannya, “Mba, bangun mba, sahur” Ujar saya.

    Mba Hasna terperanjat dan bergegas bangun.

    Saya sudah lebih dulu berdiri sebelum kami bergerak ke arah dapur. Beberapa langkah di depan Mba Hasna. Membuka kulkas dan menemukan tahu. "Sahur sama tahu aja ya?” Sahut saya
    Mba Hasna mengangguk -karena memang tidak ada makanan lain lagi di kulkas-
    Sementara aku menyiapkan lauk, mengupas buah, Mba Hasna qiyamul lail.

    Kemudian kami makan berdua, sambil terus mengecek jam dinding. Hingga pada satu momen, kami menyadari bahwa kami sedang melihat jam dinding dalam waktu yang bersamaan.

    Mba Hasna tersenyum ke arah saya. Saya membalas senyumnya. Sedetik kemudian, kami tak bisa membendung tawa kami berdua.




    Adegan di atas mungkin tampak romantis ketika dibaca, menggambarkan suasana sahur yang penuh kedamaian dan kehangatan… sebelum semuanya saya tuliskan dengan cara memperlambat dan menghilangkan kata keterangan “dengan tergesa-gesa” di setiap adegannya.
    Ada keterangan waktu yang tak saya sertakan ketika membangunkan teman saya. Keterangan waktu yang seharusnya memperjelas semuanya, “Mba bangun mba, lima belas menit lagi imsak!” Dan kami setengah berlari ke arah dapur bak zombie yang memburu mangsanya.
    … Barangkali kami mengabaikan bunyi-bunyian yang kami hasilkan dalam kehebohan menyiapkan makan sahur kami hari ini. Tetapi setelah azan Subuh berkumandang dari masjid sebelah, kami berjalan berdua ke dapur dengan piring dan gelas kotor di tangan masing-masing: Jelas sekali baru saja terjadi perang dunia di tempat itu dua puluh menit yang lalu!

    Kebiasaan buruk keluarga kecil kami, karena sunnahnya mengakhirkan sahur, benar kan kami sahurnya di saat-saat sangat terakhir, meskipun sebenarnya saya sudah bangun sejak pukul 2 tadi. Dan entah kebiasaan buruk atau bukan, sebelum tidur saya selalu memastikan bahwa makan untuk sahur nanti sudah siap, jadi ya, saya merasa aman-aman aja .-.


    Raudhatul Jannah, 24 Juni 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Older
    Stories

    About me


    Azifah Najwa. Penulis. Peneliti. N’s. Food scientist. an ISTP.

    Blog Archive

    • ▼  2021 (10)
      • ▼  November (1)
        • Jogja
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (5)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2020 (3)
      • ►  Desember (1)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  November (2)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (2)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2018 (109)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juni (1)
      • ►  April (13)
      • ►  Maret (31)
      • ►  Februari (28)
      • ►  Januari (32)
    • ►  2017 (115)
      • ►  Desember (13)
      • ►  November (11)
      • ►  Oktober (14)
      • ►  September (21)
      • ►  Agustus (14)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (6)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (9)
      • ►  Februari (9)
      • ►  Januari (7)
    • ►  2016 (161)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (6)
      • ►  Oktober (12)
      • ►  September (25)
      • ►  Agustus (20)
      • ►  Juli (19)
      • ►  Juni (16)
      • ►  Mei (18)
      • ►  April (10)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (13)
      • ►  Januari (6)
    • ►  2015 (309)
      • ►  Desember (10)
      • ►  November (20)
      • ►  Oktober (27)
      • ►  September (24)
      • ►  Agustus (25)
      • ►  Juli (70)
      • ►  Juni (47)
      • ►  Mei (20)
      • ►  April (29)
      • ►  Maret (18)
      • ►  Februari (10)
      • ►  Januari (9)
    • ►  2014 (41)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (9)
      • ►  Oktober (10)
      • ►  September (15)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2013 (2)
      • ►  Agustus (2)
    • ►  2012 (16)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (3)
      • ►  April (3)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2011 (11)
      • ►  Desember (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (5)

    Total Tayangan Halaman

    Most View

    • Pertemuan
      Seperti hari-hari sebelumnya. Tidak ada pertemuan yang tanpa sengaja pun yang sengaja untuk tidak disengaja atau tidak sengaja untuk mencoba...
    • 08.17 p.m.
      Cinta adalah ibu yang setiap hari memasakan makanan untuk kami, dan tak sabar melihat anak dan suaminya tak beranjak dari meja makan karena ...
    • Do'a-Do'a
      Apa yang ada di benak kita, apa yang terus kita khawatirkan adalah do'a-do'a yang tanpa sengaja terus kita dengungkan Iya, do'...
    • Dandelion - Perbedaan
      Aku suka saat kita memperdebatkan hal-hal kecil. Aku suka saat kau memarahiku karena sesuatu yang aku anggap benar tapi salah bagimu, begad...
    • Dandelion, Done!
      Sebelum menutup kisah ini, boleh aku bertanya kepadamu? Tentang kapan Waktu yang diperbolehkan untukku berhenti menghitung cinta yang ka...

    categories

    Catatan Cerita Dandelion Edelweis Food Scientist Idealisme KAMMI Keluarga Raudhatul Jannah Rentang Tunggu Rohis

    Followers

    facebook Google + instagram Twitter

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top