11.28 a.m.
11:28 AMSetelah hampir 3 tahun tidak dituntut untuk menghabiskan banyak obat. Hari ini lagi. Awalnya aku kira flu biasa. Tapi ternyata tidak flu sama sekali. Diagnosis dokter justru gejala types. Tapi aku rasa, lambungku kembali radang. Ah tentu hanya ibu dan bapak yang tahu bagaimana saat dini hari aku menelpon mereka hanya untuk menangis kesakitan. Benar memang, segala sesuatu bisa karena terbiasa. Terbiasa bertahan dengan sakit, aku bahkan tidak percaya saat dokter mendiagnosis gejala types. Saya masih bisa melakukan banyak hal sendiri. Bahkan ke dokter pun. Sama halnya saat pendarahan lambung tiga tahun lalu, tiga minggu pendarahan berlangsung aku baru merasakan bahwa ternyata pendarahan lambung itu sakit. Hingga akhirnya dipaksa opname. Wahai lambung, untuk yang ini kamu harus bisa bertahan ya, jika pun harus opname tunggu sampai seleksi mapres selesai. Oke? :D
Dan pagi ini, SMANSA kembali berduka. Sebulan yang lalu, tepat sebulan yang lalu, Nanda harus pergi. Hari ini, guru terbaik SMANSA yang harus pergi. Siapa yang tidak kaget. Siapa yang akan percaya. Tidak menyalahkan jika Alan menyangsikan informasi itu. Rasanya baru kemarin Bu Tuti memberi peraturan di kelas kita, jika hendak meminjam barang ke teman kita, jangan dilempar, jika di lempar, Bu Tuti akan menyitanya. Rasanya baru kemarin, setiap hendak lomba cerpen atau pun esai aku selalu main ke kos Bu Tuti, jika ingin tahu bagaimana aku memulai debutku sebagai penulis cerpen, Bu Tuti paling tahu. Rasanya baru kemarin aku, Aim, Alan, Nanda, Asiah, Rakhmadi, ngobrol banyak hal. Rasanya baru kemarin saat kita semua "dipaksa" jatuh cinta pada Novel Negeri 5 Menara. Semua itu rasanya baru kemarin. Ah Rabb... :'((
Purwokerto, 3 April 2016
Azifah Najwa
0 komentar