Just Note

Sejak aku jatuh cinta pada caramu membaca, sejak itu pula aku berjanji untuk tidak berhenti menulis

    • Home

    November ceriaaa


    Belajar tentangmu tidak cukup dalam bilangan hari, bulan, perlu bertahun-tahun. Siapa yang menyangka, jika semarah-marahnya kau padaku, kau tetap peduli. Siapa yang menyangka, jika sekesal-kesalnya kau padaku, tetap mendengarkan ceritaku, tetap memperhatikan apa yang aku butuhkan.

    Sedari dulu aku selalu tahu, kau bukan orang yang pandai mengungkapan perasaanmu. Tidak dengan kata-kata, tidak juga dengan perbuatan. Lalu? Jadilah dirimu yang seperti itu :')

    Love. Love. Love!

    Ga lagi-lagi kok, ngambek terus pulang jalan kaki sendiri, hahaha


    Purwokerto, 30 November 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading

    "Bil, sibuk?"
    "Ngelab, sini temenin"
    "Sendiri?"
    "Ya sama siapa lagi."
    "Di Lab. TP?"
    "Iya, lantai 2 ya, kalau ga di Lab. Pengolahan di Lab. Manajemen"
    Beberapa menit kemudian sudah di depan pintu. Bawa es krim stroberi.
    "Waktu beli ini uangnya ga kurang kan?," Aku bertanya, khawatir dia melakukan kesalahan yang sama untuk kali kedua. Kemudian tawa kami pecah. Sambil menikmati es krim yang ia bawakan dan mengayak tepung rumput laut, aku bertanya-tanya, apa yang mengantarkannya ke sini?
    "Ga takut, Bil sendiri?"
    "Udah biasa."Dia hanya berdehem. Aku tahu hatinya sedang tidak baik-baik saja.
    "Mau ngajak aku makan di Jogchik?"
    "Wkwkwk emang tempat favorite sih, tapi aku mau nemenin kamu di lab aja."
    "Oke, ambilin loyang di cabinet dong". Lalu obrolan kami mulai ngalor-ngidul. Ketawa. Serius. Ketawa lagi. Hingga..
    "Bil, pernah dikecewakan?"
     Aku diam. "Pernah."
    "Kamu dikecewakan kenapa emang?"
    "Karena aku terlalu berharap."
    "Lalu?"
    "Aku biarkan saja"
    "Sakit?"
    "Jelas."
    "Lalu?"
    "Aku biarkan saja."
    "Bisa?," aku hanya berdehem. 
    “Kamu gak marah?”
    Aku menatapnya. “Kalau yang kamu tanyakan apa aku marah, aku tidak marah.” Aku mengambil loyang dari cabinet, “Tapi tidak dengan kecewaku, tidak dengan ingatan bahwa orang yang paling aku percaya sekalipun bisa mengecewakanku.”
    Dia menatapku yang tengah memindahkan rumput laut ke grinder lamat-lamat.  “Kau pernah membayangkan bagaimana melanjutkan hidup dengan kepercayaan yang tak lagi utuh?” Dia menggeleng. “Aku juga tidak pernah bisa membayangkan,” jawabku sambil tersenyum. “Aku tidak marah. Tapi tidak dengan kecewaku, kecewaku tidak selesai hari itu juga. Tapi tidak dengan ingatan-ingatan itu.” Aku mengehentikannya.
    “Lalu apa yang kamu lakukan setelah itu?”
    “Penelitian.”
    “ Biilll,” jawabnya sambil cemberut.
    “Hahaha, aku jalani saja hidupku.”
    “Begitu saja? Bagaimana dengan hidupnya?”
    Aku balik menatapnya. Kekecewaan itu jelas tergambar dari gurat wajahnya. Kekecewaan itu pula yang memberikannya kekuatan menerobos hujan dan membelikanku es krim. Mengunjungiku di tempat magis di kampus ini, laboratorium. Hatinya pasti sakit. Kekecewaan itu teramat dalam mengoyak hatinya. “Sebagian besar masalah di dunia ini selesai dengan penerimaan.” Dia menatapku dengan serius, menahan air matanya agar tidak tumpah. “Iya, begitu saja, begitu terus hingga hari demi hari, hingga kecewa itu tidak terasa lagi sakitnya, hingga harapan itu tidak lagi aku pupuk setiap harinya. Selalunya, dikecewakan itu sakit.”
    Kali ini air matanya benar-benar tumpah. Diluar hujan turun dengan derasnya. Membuat tangisnya tak bersuara.



    Tadi kamu ke lab? Hari ini aku ga ke lab. Kamu sudah baik-baik saja? Mau beli es krim lagi? :)


    Purwokerto, 20 November 2016
    Azifah Najwa

    Continue Reading

    Katanya alay -_-
    Oke, besok-besok ga lagi

    Purwokerto, 14 November 2016
    Azifah Najwa

    Continue Reading

    Ada yang iseng ngingetin smansa pagi ini. Membuatku searching video-video tentang smansa. Buka file lama tentang rohis, buka file-file lama tentang NeoRamdhanz. Ada mimpi di sana. Ada cita-cita. Ada harapan. Saat perpisahan liqo terakhir, murobbiku berpesan, 

    "Fokus dan jadilah yang terbaik di tempat kalian. Curi ilmu sebanyak-banyaknya. Lalu, pulanglah." 

    Purwokerto, 8 November 2016
    Azifah Najwa


    Continue Reading

    Ada banyak hal yang berubah sejak kau tak disini
    Ada "kebiasaan" yang tak semangat lagi dilakukan 




    Sudah malam dan lapar, maka masaklah
    Masak karena lapar, bukan diminta


    Purwokerto, 5 November 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading

    Perempuan itu selalu sederhana, yang rumit moodnya. Dan khawatirnya. Dan rindunya. Sekian.


    Hi, new month!

    be mine please


    Purwokerto, 1 November 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me


    Azifah Najwa. Penulis. Peneliti. N’s. Food scientist. an ISTP.

    Blog Archive

    • ►  2021 (10)
      • ►  November (1)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (5)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2020 (3)
      • ►  Desember (1)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  November (2)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (2)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2018 (109)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juni (1)
      • ►  April (13)
      • ►  Maret (31)
      • ►  Februari (28)
      • ►  Januari (32)
    • ►  2017 (115)
      • ►  Desember (13)
      • ►  November (11)
      • ►  Oktober (14)
      • ►  September (21)
      • ►  Agustus (14)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (6)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (9)
      • ►  Februari (9)
      • ►  Januari (7)
    • ▼  2016 (161)
      • ►  Desember (6)
      • ▼  November (6)
        • Love! Love! Love!
        • Kamu
        • Alay
        • PULANG!
        • Masak
        • Perempuan itu....
      • ►  Oktober (12)
      • ►  September (25)
      • ►  Agustus (20)
      • ►  Juli (19)
      • ►  Juni (16)
      • ►  Mei (18)
      • ►  April (10)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (13)
      • ►  Januari (6)
    • ►  2015 (309)
      • ►  Desember (10)
      • ►  November (20)
      • ►  Oktober (27)
      • ►  September (24)
      • ►  Agustus (25)
      • ►  Juli (70)
      • ►  Juni (47)
      • ►  Mei (20)
      • ►  April (29)
      • ►  Maret (18)
      • ►  Februari (10)
      • ►  Januari (9)
    • ►  2014 (41)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (9)
      • ►  Oktober (10)
      • ►  September (15)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2013 (2)
      • ►  Agustus (2)
    • ►  2012 (16)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (3)
      • ►  April (3)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2011 (11)
      • ►  Desember (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (5)

    Total Tayangan Halaman

    Most View

    • Kau
      Kau lebih dari sekadar puisi, membahasakanmu mendamaikan hati Rentang Tunggu, 22 April 2015 Azifah Najwa Hati-hati :)
    • Perjalanan
      Perjalanan apa pun, yang dilakukan malam hari biasanya sukses memutar semua memori tentang apa pun yang ada di dalam hati Rentang Tun...
    • Berjalan Sendirian
      Berjalan sendirian bukan berarti kau membiarkan yang lain untuk berjalan sendirian Atas dasar apa pun mereka belum tentu bisa dipaksa berj...
    • Dandelion-11
      Engkau boleh bertanya pada matahari pagi yang masih setengah sayu tentang rinduku, dia tahu, dia sering menertawakanku karena itu Ren...
    • Dandelion - November
      Selamat datang November :) Be mine please Final LKTI, Tekad, Lomba debat, DM 2! Selamat dicetak Dan, semoga pemba...

    categories

    Catatan Cerita Dandelion Edelweis Food Scientist Idealisme KAMMI Keluarga Raudhatul Jannah Rentang Tunggu Rohis

    Followers

    facebook Google + instagram Twitter

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top