Penerimaan
6:57 PMSalah satu alasan yang membuat cinta orang tua kepda kita terasa begitu murni adalah penerimaan.
Mereka selalu mau kembali menerima kita dalam kondisi apa pun. Mau wajah kita pucat karena sakit, badan menggemuk karena penelitian, muka berjerawat karena terkontaminasi larutan, sekusam apa pun fisik kita, mereka tetap menerima kita "pulang"
Mereka yang paling besar khawatirnya saat kita sakit. Meluangkan waktunya untuk menjaga kita. Tidak takut tenaganya habis karena bolak-balik rumah-rumah sakit.
Karenanya mereka adalah sebaik tempat pulang. Dengan mereka semua tempat adalah rumah. Suara mereka adalah yang paling kita rindu. Gara-gara dengar batuk bapak-bapak sebelah yang suaranya mirip bapak kalau lagi batuk aja bisa bikin tulisan ini tercipta.
Tanpa mereka perlu menunjukkan rasa, cinta mereka selalu paling bisa masuk ke hati kita. Tanpa mereka perlu capek-capek menunjukkan sayang, kita tahu bahwa mereka sungguhan sayang.
Selalu pura-pura tidak apa-apa ketika kira gagal, padahal dalam sholatnya mereka mungkin menangis,
Maka sering kali, kita kesulitan menerima seseorang masuk ke dalam hidup -apalagi, ruang hati- kita.
Mana yang tidak pura-pura
Mana yang nantinya ternyata menghianati dan ada maunya
Mana yang memaksa kita tumbuh menjadi apa yang dia mau, bukan apa yang Dia mau
Mana yang perasaanya berubah saat fisik kita berubag
Mana yang membuat kita makin baik tanpa perlu merendahkan kita
Mana yang ittaqillaahnya begitu besar
Semua akan terasa sulit, memilih ditengah tujuh milyar manusia yang semakin penuh dengan pencitraan
Karena sejak kecil sekali, kita sudah terbiasa dengan cinta orang tua. Yang tidak pura-pura, yang selalu jadi tempat kita pulang
Purwokerto, 20 April 2017
Azifah Najwa
tulisan kesekian tentang penerimaan
0 komentar