Prempuan Itu

3:17 PM


Saat-saat kamar mulai gelap. Tak ada lagi berisik gaduh suara keramaian. Ketika orang-orang mulai terlelap. Seorang gadis terisak, sendirian, didalam selimut merahnya

Hening suara tangisnya menggema. Seolah berteriak, tapi yang terdengar hanya isak. Dalam diamnya dia ingin bercerita

Untuk semua lelah. Semua perih jalan hidupnya. Semua caci maki orang terhadapnya. Semua kegelisahan hatinya. Semua ketidakberaniannya. Semua kesalahannya. Semua yang tidak bisa dia bagikan pada orang lain. Yang hanya bisa dia pendam sendiri. Semua, malam ini, menjelma menjadi butiran kristal air mata

Entah sudah berapa lama. Sudah berapa banyak air mata yang mengalir. Entah sudah pukul berapa. Yang dia tahu hanya menangis untuk memberi hatinya ruang untuk bernafas. Semua sesak yang lama terpendam akhirnya meledak. Menghancurkan pertahanannya

Sebut saja dia manusia lemah yang melankolis. Cengeng. Penuh dengan drama. Tapi beginilah adanya dia. Perempuan yang terbiasa tampak tegar itu selalu tumbang dalam kesendiriannya.


Purwokerto, 18 Oktober 2017
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar