Rindu

10:59 PM


Ucapan perpisahan dengan kota ini bersama segudang ceritanya juga menjadi beban di satu sisi. Berat, sampai-sampai mampu menerka apa yang akan terjadi nanti: rindu.

Teman-teman yang oleh nya aku dipertemukan; tukang sayur; jalan-jalan daerah kampus yang tak pernah bertambah lebar tapi kendaraan tambah banyak; jalan-jalan dan tempat-tempat yang sudah susah payah aku hafalkan, g; toko-toko aneka rupa yang tersedia di sepanjang sisi-sisi jalan kampus; mafaza yang syahdu nan indah; depan UPT Unsoed yang rindang beraroma tenang; serta beragam tempat dan suasana Purwokerto lain yang mengundang nostalgia. Aku sungguh akan rindu.

Purwokerto, entah bagaimana aku tak lagi menyebutkan balik saat pamit pada bapak-ibu, ku bilang aku akan pulang. Ia tiba-tiba menjelma nyaman yang membuat tentram. Bukan karena ada seorang yang kita anggap rumah di sana, tapi sintesis dari kesemuanya yang menjadikan kota itu Purwokerto; rumah lain yang ku miliki. Ia satu kesatuan yang menyimpan cerita beserta kenangan.

Pada suatu masa nanti, kita ingin kembali ke sini. Pada suatu waktu nanti, kita akan mecipta beragam alasan, untuk datang lagi ke mari. Pada entah kapan, aku akan sungguh rindu menghirup udara paginya, memandangi senjanya, menggigili dingin malamnya, memeluk kenangan tentangnya.

Sebelum pergi itu benar-benar nyata, biarkan aku menikmatinya lamat-lamat, mengingatnya cermat-cermat. Purwokerto dengan segala macam ceritanya.
#repost
Purwokerto, 14 November 2017
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar