Just Note

Sejak aku jatuh cinta pada caramu membaca, sejak itu pula aku berjanji untuk tidak berhenti menulis

    • Home

    Hari ini kami bertemu setelah hampir 3 minggu lamanya tidak berjumpa, pun setelah seminggu terakhir aku memilih mengambil jarak darinya. Kenapa? Yaa, namanya juga prempuan, mau bilang rindu harus dibikin masalah dulu~

    Lalu obrolan ini kamu buka dengan pertanyaan, "Puasa ya ke rumah?"

    Aku berpikir sejenak. Puasa. Oh oke, otaku mencoba mencernanya, kurang lebih 1 minggu lagi, lalu muncullah berderet kenyataan, aku yang masih suka berulah -seperti lima tahun sebelumnya-, dan ia yang selalu dewasa -selama lima tahun lamanya-, aku yang masih memikirkan diriku sendiri, dan ia yang -selalu- rela mengorbankan impian-impiannya.

    ***

    Belum ingin menikah. Tidak terlalu yakin dengan kalimat itu, tapi juga tidak sepenuhnya salah. Bisa kau bayangkan, bagaimana saat satu per satu teman terdekatmu menikah -meskipun pada kenyataannya aku tak benar-benar memiliki teman dekat-, bagaimana rasanya ketika orang tuamu mulai menanyakan itu berkali-kali, dan yang kau lakukan hanyalah menghindar, mungkin bagian ini yang paling menyakitkan, lalu bersembunya di balik alasan, menikah bukan lomba lari. Meskipun pernyataan itu benar, sangat benar.


    "Tahun ini ya..."


    Tahun ini. 
    Continue Reading

    Jika caraku untuk memberitahunya bahwa aku mencintainya adalah dengan mengatakannya, menulis tentangnya, menyatakan kekagumanku padanya, juga menyampaikan apa yang tidak aku suka, maka caranya lain, yang hingga detik ini aku juga tidak pernah tahu bagaimana cara yang ia lakukan untuk meyakinkanku bahwa ia adalah orang yang aku cari. 

    Iya aku tidak tahu, aku tidak tahu apakah bahasa cintanya dengan memberikan waktu terbaiknya, apakah bahasa cintanya dengan mengajakku mengenal dunianya, tahu apa film kesukaannya, tahu apa makanan kesukaannya, apakah bahasa cintanya dengan memastikan aku merasa aman dengannya, merasa nyaman bersamanya, bebas mengekspresikan semuanya.

    Ia tak pandai merangkai kalimat cinta, aku tahu. Tak akan mau memberiku bunga. Tidak jua memahami bagaimana penelitian membuatku jatuh cinta.

    Karenanya, sejak mengenalnya lima tahun lalu, aku juga tidak berharap ia seperti orang-orang pada umumnya, membawakanku bunga, mengirim pesan cinta, dan sebagainya. Mungkin begitu caranya melatihku agar tidak bergantung padanya, yang pasti itu bukan keahliannya.

    Hingga siang tadi, saat lelah benar-benar tiada tertahankan, dan aku yang aku butuhkan hanya tidur sebentar. Tepat sebelum terlelap aku bilang, "Duluan aja, nanti kalau udah setengah jam aku nyusul". Maksudku benar-benar aku baik-baik saja tidur di mushola sendiri, toh aku terbiasa tidur di mushola-mushola stasiun selama ini, belum lagi cuaca yang panas siang tadi, sedangkan aku tahu AC adalah tujuannya ke toko buku ini. Aku tidak masalah ditinggal, aku akan baik-baik saja.

    Lalu aku terlelap dengan nyenyaknya, entahlah berapa lama, yang jelas aku tidur sangat nyenyak. Hingga saat mushola mulai sesak aku terbangun, dan terkejut melihatnya menungguku. Iya, aku benar-benar terkejut. 

    Ah ternyata selama ini aku abai, begitu banyak bahasa cintanya yang tak pernah aku menyadarinya.


    Surakarta, 3 April 2019
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me


    Azifah Najwa. Penulis. Peneliti. N’s. Food scientist. an ISTP.

    Blog Archive

    • ►  2021 (10)
      • ►  November (1)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (5)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2020 (3)
      • ►  Desember (1)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (1)
    • ▼  2019 (11)
      • ►  November (2)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  Mei (1)
      • ▼  April (2)
        • Tahun Ini
        • Bahasa Cinta
      • ►  Januari (5)
    • ►  2018 (109)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juni (1)
      • ►  April (13)
      • ►  Maret (31)
      • ►  Februari (28)
      • ►  Januari (32)
    • ►  2017 (115)
      • ►  Desember (13)
      • ►  November (11)
      • ►  Oktober (14)
      • ►  September (21)
      • ►  Agustus (14)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (6)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (9)
      • ►  Februari (9)
      • ►  Januari (7)
    • ►  2016 (161)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (6)
      • ►  Oktober (12)
      • ►  September (25)
      • ►  Agustus (20)
      • ►  Juli (19)
      • ►  Juni (16)
      • ►  Mei (18)
      • ►  April (10)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (13)
      • ►  Januari (6)
    • ►  2015 (309)
      • ►  Desember (10)
      • ►  November (20)
      • ►  Oktober (27)
      • ►  September (24)
      • ►  Agustus (25)
      • ►  Juli (70)
      • ►  Juni (47)
      • ►  Mei (20)
      • ►  April (29)
      • ►  Maret (18)
      • ►  Februari (10)
      • ►  Januari (9)
    • ►  2014 (41)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (9)
      • ►  Oktober (10)
      • ►  September (15)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2013 (2)
      • ►  Agustus (2)
    • ►  2012 (16)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (3)
      • ►  April (3)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2011 (11)
      • ►  Desember (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (5)

    Total Tayangan Halaman

    Most View

    • Kau
      Kau lebih dari sekadar puisi, membahasakanmu mendamaikan hati Rentang Tunggu, 22 April 2015 Azifah Najwa Hati-hati :)
    • Perjalanan
      Perjalanan apa pun, yang dilakukan malam hari biasanya sukses memutar semua memori tentang apa pun yang ada di dalam hati Rentang Tun...
    • Berjalan Sendirian
      Berjalan sendirian bukan berarti kau membiarkan yang lain untuk berjalan sendirian Atas dasar apa pun mereka belum tentu bisa dipaksa berj...
    • Dandelion-11
      Engkau boleh bertanya pada matahari pagi yang masih setengah sayu tentang rinduku, dia tahu, dia sering menertawakanku karena itu Ren...
    • Dandelion - November
      Selamat datang November :) Be mine please Final LKTI, Tekad, Lomba debat, DM 2! Selamat dicetak Dan, semoga pemba...

    categories

    Catatan Cerita Dandelion Edelweis Food Scientist Idealisme KAMMI Keluarga Raudhatul Jannah Rentang Tunggu Rohis

    Followers

    facebook Google + instagram Twitter

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top