Izin
11:06 PM
Pagi itu aku memutuskan menyampaikan semuanya. Menyampaikan apa yang aku dan ia telah diskusikan selama ini. Setelah menyiapkan semuanya. Ia, menyiapkan semuanya. Memastikan jika setelah keputusan itu kubuat, aku sudah siap lepas dari ketergantunganku dengan orang tua, terutama finansial. Memastikan jika setelah keputusan itu kubuat, apa yang akan terjadi, sepenuhnya menjadi tanggungjawabku, tidak akan menyalahkan orang lain, pun tidak bergantung pada orang lain.
Berat? Tentu. Takut? Barang pasti. Ragu? Aku akui ada. Bagaimana dengan deretan impianku yang masih begitu panjang. Bagaimana dengan baktiku pada mereka yang aku rasa belum pernah aku membalasnya. Bagaimana aku kelak menjadi orang tua. Dan deretan bagaimana bagaimana yang lain yang terus berkelindan. Percayalah ini tak mudah untuk seorang aku.
Tak pernah terbayang sebelumnya, aku utarakan pada orang tuaku siapa laki-laki yang aku cintai, laki-laki yang aku harapkan menemaniku menghabiskan sisa hidupku.
Lalu setelahnya atmosfer rumah rasanya berubah. Entah apa yang terjadi aku sungguh tidak tahu, yang jelas belum ada jawaban terlontar dari ibuku, selain rentetan pertanyaan standar yang layaknya orang tua ajukan.
Maka, disisa ramadhan yang tinggal menghitung hari ini, izinkan aku memohon kepadaMu, ya Rabb...mudahkan atau buat lah aku mengikhlaskan...
Rumah, 23 Mei 2019
Azifah Najwa
0 komentar