08.17 p.m.
8:17 PMCinta adalah ibu yang setiap hari memasakan makanan untuk kami, dan tak sabar melihat anak dan suaminya tak beranjak dari meja makan karena lezatnya masakan yang diciptakannya.
Cinta adalah ayah yang setiap hari menjemput kami dari TPQ, membuatkanku kail, mengajari kami naik sepeda, dan memarahiku karena hobi balapan.
Cinta adalah adik-adik yang menanti kepulanganku setiap bulannya, menunggu ceritaku dari balik layar handphone, dan yang jelas menunggu oleh-oleh, meskipun hanya sekadar pisang leleh.
Cinta adalah kami yang duduk tak sabar di depan televisi menunggu waktu berbuka puasa sambil membicarakan rencana pulang tarawih nanti.
Cinta adalah ibu yang tak pernah lupa menanyakan "Sudah tilawah hari ini?"
Cinta adalah ayah yang tak pernah lupa menengok putri-putrinya sebelum beliau beranjak tidur, memastikan selimut telah terpasang, dan mematikan lampu kamar.
Cinta adalah adik-adik yang selalu membuatkanku segelas teh manis hangat, menjadi panelis atas penemuan masakan-masakan baruku!
Cinta adalah ibu yang selalu menyempatkan waktunya untuk mendengar segala ceritaku, menanyakan kabar semua teman-temanku, dan menanyakan sampai mana novelmu? bagaimana dengan penelitianmu yang kemarin?
Cinta adalah sebuah keluarga yang duduk bersama di meja makan, atau duduk melingkar, menyantap menu berbuka mereka sambil berbincang hangat tentang apa saja.
Cinta adalah rasa ikhlas seorang ibu, ketulusan seorang ayah, keriangan adik-adik, dan kehangatan sebuah keluarga.
Kalau kata ibu "We don't build our family to inspire people, but we build our family to inspire our children!"
Yang sering nanya dari mana saya menemukan ide-ide atas semua karya-karya ilmiah saya, dari mana saya bisa menulis novel, prosa, dsb, dari saya bisa memanajemen waktu saya, dari sini, dari keluarga saya.
Cinta adalah satu keluarga yang shalat berjamaah selepas berbuka, si ayah memimpin doa untuk keluarganya, si ibu mencium tangan suaminya dan kening anak-anaknya.
Cinta adalah hal-hal sederhana di sekeliling kita, hal-hal yang barangkali sering kita lupa untuk mensyukuri dan memberinya makna, tetapi segalanya dekat sekaligus nyata dalam hidup kita.
Adakah cinta semacam itu di rumah kalian? :D
Purwokerto, 1 Juli 2015
Azifah Najwa
Aku: "Bu, aku ingin menjadi ibu yang seperti ibu!"
Ibu: "Jangan. Jadilah yang lebih dari ibu. Saat kau malas belajar, malas membaca Al Qur'an, ingat, bahwa kelak suamimu berhak didampingi wanita cerdas, anakmu berhak lahir dari rahim wanita pecinta Al-Qur'an"
0 komentar