Mana kala sebuah niat baik t5erbesit, segera lakukan. Jangan menundanya, sekali-kali, jangan. Niat baik itu, sedemikian mahal harganya. Jangan sampai niat baik itu justru tidak pernah terlaksana.
Ketika sebuah niat baik terbesit, lakukan saja. Sesegera mungkin, tanpa menunggu harus sempurna. Karena kebaikan tidak pernah menunggu kesempurnaan. Justru berbuat baik itu sendiri lah, yang akan menyempurnakan dan juga memantaskan.
Yogyakarta, 15 Maret 2021
Azifah Najwa
Kapan pun perjalanan membuatmu ragu, berhentilah sejenak, menepilah saja.
Karena tak ada yang salah dengan memulai lagi segalanya.
Mungkin
bukan kamu yang belum diberi, kamu hanya belum sanggup bila menerima
lebih. Karena sesuatu yang lebih butuh tanggung jawab yang besar pula.
Yogyakarta, 24 Februari 2021
Azifah Najwa
Jika kita tidak bisa dinasihati oleh orang lain, nanti kehidupan akan menasihati kita.
Hanya saja terkadang butuh waktu yang panjang bagi kehidupan untuk menasihati kita.
Lalu penyesalan akan menjadi bunga-bunga kehidupan kita berikutnya
Kebumen, 16 April 2020
Azifah Najwa
Jalan kita tentu tak harus sama seperti yang mereka lalui,
waktu kita juga tak mesti sama seperti yang berhasil mereka genggam.
Maka, berhenti pada hal-hal yang belum sepenuhnya selesai
kita perjuangkan adalah kematian yang kita buat-buat sendiri
Yogyakarta, 15 Februari 2021
Azifah Najwa
Rasanya bingung mau menulis keresahan apa lagi.
Sekarang akan selalu ada orang yang bisa menjaga telinganya untuk mendengarku. Tanpa menghakimi, tanpa terburu-buru menilai kesalahan yang sudah aku lakukan.
Apa yang selama ini begitu rumit dipikirkan dan sering dipendam sendiri, sekarang sudah ada yang menampung.
Ternyata sama, masalah itu kalau dibagi akan juga semakin berkurang. Kuncinya adalah keterbukaan, kejujuran, dan keberanian kita untuk bercerita.
Dulu seorang kawan selepas akad ada yang berucap "selamat menambah masalah". Iya memang betul, masalahnya memang bertambah. Tapi rasa cukupnya juga bertambah, kebahagiaannya juga bertambah. Kuncinya jangan takut memberi, jangan hitung-hitungan dalam berkorban.
Jika sebelum menikah banyak sekali keraguan perihal ketakutan akan kekurangan rezeki, kehilangan pertemanan, dan juga keterbatasan aktualisasi diri. Ternyata tidak serumit itu juga.
Selama mau berusaha dan tidak malu membuka berbagai pintu-pintu rezeki, ternyata jalannya ada saja. Banyak yang datang dengan cara yang tidak disangka-sangka.
Bukannya kehilangan teman, setelah menikah justru pertemanan ku semakin banyak, semakin luas, teman-temannya juga menjadi teman-temanku. Kesempatan berkarya juga tetap ada, aku tetap bisa berkarya seperti biasanya.
Yang berbeda sekali adalah, sekarang lebih tenang dan pastilah rasa tenang itu datangnya dari Allah.
Toh sendiri, berdua, bertiga ataupun bersebelas, masalah itu tetap ada, kesedihan dan kebahagaian tetap datang silih berganti, kehidupan akan selalu berhadapan dengan ketidak pastian.
Kita tidak akan pernah benar-benar bisa menemukan kesempurnaan, yang bisa kita lakukan hanya terus belajar untuk saling melengkapi.
Yogyakarta, 8 Februari 2021
Azifah Najwa
Rasa-rasanya setiap kepergian pasti memiliki alasan. Meski tidak semua kepergian perlu kamu ketahui alasannya. Pada keadaan tidak baik-baik saja, menyampaikan mengapa dia memilih pergi tentu tidak mudah, pun untukmu yang mendengarnya. Rasanya akan serba salah.
Saat kamu mencoba mengulang waktu, mengingat apa yang sudah kamu perjuangkan, tentu tersebersit rasa sia-sia. Tetapi, tidak perlu ada yang kamu sesali, pun juga tidak perlu kamu pertanyakan. Dia punya alasan mengapa akhirnya pergi menjadi keputusan.
Apalagi yang harus kamu pertahankan ketika meninggalkanmu adalah mudah untuknya?
Berhentilah memberatkan langkahnya, biarkan saja dia pergi dengan alasannya. Meski aku paham benar dilupakan adalah hal yang sulit untuk dilalui, berdamai dengan rasa sakit juga bukan hal yang mudah untuk dijalani.
Setiap yang hadir dalam hidupmu, tidak selamanya akan menetap. Ada yang datang memberimu pelajaran, ada yang tinggal sebentar menghadiahi kenangan. Kamu harus ingat itu.
Kamu harus tau, dia memang bukan untukmu, kapan pun waktunya, pada akhirnya dia akan pergi.
Kabar baiknya, setiap luka bisa disembuhkan. Bersabarlah, merawat memang butuh waktu.
Yogyakarta, 3 Februari 2021
Azifah Najwa