Just Note

Sejak aku jatuh cinta pada caramu membaca, sejak itu pula aku berjanji untuk tidak berhenti menulis

    • Home


    Aku selalu ingin membaca tulisanmu. Karena dari mana lagi aku tahu segala hal tentangmu kalau bukan dari sana. Meski kau selalu bilang, tidak semua yang kau tulis mewakili perasaanmu. Aku selalu membaca tulisanmu dari halaman satu hingga halaman-halaman selanjutnya karena dari mana lagi aku bisa mengenalmu kalau bukan dari sana. Aku menyukai cara jatuh cinta yang seperti ini. Tidak kamu tahu. Teruslah menulis, karena dari tulisanmu aku bisa membaca apa yang aku rasakan tapi tak pernah bisa aku uraikan.


    -Dandelion-
    Azifah Najwa



    Dandelion, sebuah novel yang aku garap sepanjang tahun, akhirnya belum selesai juga xD 

    Sebuah novel yang akan membawa kalian merasakan atmosfer laboratorium dan alam semesta. Tentang hidup yang tidak selalu baik. Tentang kehormatan mahasiswa. 
    Idealisme. Ilmiah. Alam. 
    Novel ini tidak menjanjikan kisah cinta walau ditulis karena orang tercinta.
    Ditunggu ya :)
    Continue Reading
    Aku terkejut. Dan nyaris menumpahkan segelas kopi sebelum sempat aku memberikan padanya. Dan yang membutku semakin terkejut, aku sanggup mendengar jawabannya. Aku sanggup menatap binar matanya setelah sepersekian detik dia menyampaikan pernyataannya. Setengah menit setelahnya aku masih duduk tepat disampingnya. Semenit kemudian yang ingin aku lakukan sekarang adalah menjauh darinya, semakin jauh.

    ***

    Setiap pernyataan tentang perasaan cinta antar lawan jenis selalu menyakitkan. Simpan perasaanmu sebaik mungkin. Jangan kau tegaskan, karena itu mengganggu. Mengganggu orang yang kau cintai, mengganggu orang di sekelilingmu, mengganggu orang yang mencintaimu. Hormati orang yang menjaga perasaan cintanya padamu, mereka sudah mati-matian menjaganya, menjadi konsumsi pribadi. Lalu dengan mudahnya kau patah arangkan. Hati itu rapuh. Serapuh daun kering yang kuinjak di pelataran kampus TP.

    Serapuh diriku yang selalu menyesal.



    Dandelion, 28 Mei 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    #tariknapaspanjang

    Untuk banyak kesempatan, benar, istirahat kita nanti di surga. Cukup istirahat sehari kemarin. Mulai fokus lagi. Terima kasih sudah diingatkan, tenang, aku tak akan membuat rumit hal-hal ini. Tentang kader yang belum ada di acara, tentang career sharing, tentang Gamais Fair, tentang Sekolah Siyasi, tentang Kajian Kompetensi, tentang tekad 3, tentang DM2, dan tentang flashdisk dan segala isinya. Mungkin belum diizinkan untuk ke Belgia, mungkin kurang bersyukur akan apply paper Jepang kemarin, dan tentang jadwal pengumuman LKTI yang lupa kapan-kapannya.

    Rabb, semoga semua itu tak melupakanku untuk selalu bersama kitabMu, tilawah, tilawah, tilawah, aku yang tidak sempat atau Al-Qur'an yang tidak lagi ridha untuk aku baca? Astaghfirullah ;'(

    H-22 Ramadhan, tapi belum warming up apa-apa, lail meskipun rutin tiap hari tapi seakan tidak bernyawa, tilawah meskipun 1 juz setiap hari tapi seakan tidak menghidupkan, hafalan meskipun hanya 1 ayat tiap hari tapi cepat sekali hilang, istighfar istighfar bil! :'(
    Continue Reading
    Mengapa aku mencintaimu?
    Bahtera di laut tak pernah ingat, bagaimana ia dikelilingi air 
    Tak pernah ingat bagaimana terjerumus pusaran


    Dandelion, 22 Mei 2015
    Azifah Najwa

    Continue Reading
    Masih tertawan di Lab TP, bersama anak-anak ITP 13. Masih menunggu soklet yang sedang menganalisis kadar lemak, dan baru selesai pukul 05.17 nanti. Jangan ada diantara kalian yang menanyakan untuk apa apalagi bilang kurang kerjaan. Kalian tahu apa yang kalian makan? Kalian bisa tahu seberapa makanan yang harus kalian makan dari siapa? Dari kami! Kami bukannya kurang kerjaan, tapi memang ini pekerjaan kami, memastikan bahwa bahwa makanan yang kalian makan kadar gizinya sesuai yang kalian butuhkan. 

    Belum memejamkan mata sejak jam 3 pagi kemarin, dilanjutkan kuliah dan nanti sore masih ada praktikum, malam nanti ngajar, tetap tersenyum :)


    Lab TP, 20 Mei 2015
    Continue Reading
    "Nduk, dikasih sepatu sama temen ibu nih?"

    "Hah?"

    "Kok Hah? S E P A T U"

    "Iyaa buu, dalam rangka apa? I haven't birthday today"

    "Ga dalam rangka apa-apa"

    "Mmmm"

    "Mau?"



    "Bukan sepatu cinderella kan, Bu? haghaghag :v"

    "Heeeyyy"

    "Mau dong, Bu dicarikan pangeran *kabuuuuuurrr*"
    Love you : D


    Lab TP, 19 Mei 2015
    Moodboster banget dah ibuuu :3
    Continue Reading
    Aku tahu, 
    rasa khawatir dan takut memang bagian yang kental dari perasaan seorang perempuan. 
    Tapi, semoga aku bisa mengendalikannya :)


    Dandelion, 19 Mei 2015
    Azifah Najwa


    Continue Reading
    "Teruslah menulis 
    karena dari tulisanmu aku bisa membaca apa yang aku rasakan 
    tapi tak pernah bisa aku uraikan"


    N73, 31 Agustus 2011
    Azifah Najwa

    Sebuah pesan yang hingga saat ini menjadi alasan untuk tetap menulis
    sebuah pesan yang kutemakan tanpa kontak
    beruntung, kontak di handphone itu hilang tiba-tiba
     jadi sampai kapanpun, pesan itu tetap dari sebuah kontak tanpa nama :)
    Continue Reading
    Suatu saat nanti saat aku tiada, yang tersisa hanya sajak-sajakku dan ribuan tentangmu di sana :)


    Dandelion, 19 Mei 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading

    Disela-sela mengerjakan laporan teknologi pengolahan pangan dan belajar untuk kuis lisan praktikum analisis pangan besok pagi kali ini aku akan bercerita tentang, Jika Istrimu Seorang Peneliti Pangan.


    Jika kalian telah mengenalku dengan baik mungkin kalian faham dengan hobiku yang satu ini. Dan kau, pernahkah kau berpikir akan menghabiskan hidupmu dengan orang yang mungkin ia lebih memahami segala instrumen lab dibanding dirinya sendiri.


    Mereka yang ditakdirkan jatuh cinta pada dunia penelitian sangat berbeda dengan mereka yang bisa menghabiskan banyak waktu untuk merias diri di salon, ia tak punya paras yang elok, setiap hari ia hanya tampil apa adanya dengan kaca mata minus yang tak boleh lupa ia pakai.

    Ia memang tidak suka berlama-lama di depan kaca, yang penting baginya, hari itu wajahnya tak cukup lusuh untuk diajak ke lab. Ia lebih suka berlama-lama di depan leptop, mengumpulkan literatur untuk dibandingkan dengan hasil analisisnya. Ia juga lebih suka menatap ribuan angka dan hipotesisnya dibanding berlama-lama di depan kaca. Bagaimana? Sejauh ini apa hal itu bermasalah? Tenang saja, ia tahu bagaimana tampil elegan tapi tetap sederhana, melakukan penelitian mengajarkannya itu.


    Suatu saat ia berharap bisa bekerja di sebuah perusaan riset atau menjadi dosen, di mana ia bisa memuaskan hobi menelitinya. Barang tentu, kedua profesi itu akan sangat menyita waktu dan pikirannya. Tapi jika kau tidak mengizinkan ia dengan senang hati melepaskan jauh-jauh mimpi itu, tugas utamanya tetap sebagai madrasatul ula, sekolah pertama bagi anak-anaknya. Karena baginya semua objek bisa diteliti untuk ditemukan formulasi yang tepat, termasuk bagaimana menemukan formulasi yang tepat untuk membentuk kepribadian anak-anak. Kalian percayakan saja ini padanya, pada ahlinya. 


    Jika istrimu seorang peneliti, mungkin kau akan lebih sering menemukannya diantara tumpukan buku. Lebih tertarik berlama-lama di toko buku dibanding di mall. Tapi tenang saja, kegilaannya membaca tak akan membuatnya lupa menghidupkan kompor untuk sekedar memasakkan sarapan untukmu. Ia fasih tentang peralatan pengolahan pangan dan bagaimana mengolah berbagai makanan. Justru buku-buku dan penelitian-penelitian itu yang membuat meja makan di rumah kalian akan lebih berwarna nantinya, kau tak akan menemukan tempe rasa wortel di luar sana, atau sosis rasa jamur tiram, dan hal itu akan membuatmu lebih memilih makan di rumah walaupun rekan-rekan kerjamu memintamu makan bersama mereka.


    Satu hal, kau akan diajari bagaimana  makna tagline "you are what you eat", jadi kau tak akan menemukan teh manis di meja makan atau jeruk hangat, atau mungkin menyediakan daging sapi dan seaofood dalam satu meja, ia hanya tidak ingin tanin mengikat Fe dalam tubuhmu, ia tidak ingin vitamin C yang harusnya kau konsumsi malah sudah rusak, atau kau terkena efek dari reaksi protein dari dua bahan pangan tersebut. Ia hanya ingin menjagamu tetap sehat, bukan berarti uang bulanan yang kau berikan tidak cukup, ia akan berusaha merasa cukup atas segala pemberianmu, penelitian mengajarinya itu, maka dari itu ia kreatif menciptakan berbagai makanan.

    Jika istrimu seorang peneliti, jangan takut keluargamu dipandang buruk oleh para tetangga. Sebagai penelitia ia fasih bagaimana agar penelitiannya dapat diimplementasikan di masyarakat, ia ahli dalam membangun komunikasi dan meyakinkan masyarakat atas pangan fungsional barunya. Ia akan menjaga kehormatanmu sebagai suami, menjaga izzahnya sebagai istri dan peneliti, serta menjaga keluargamu kapan pun dan di mana pun sama halnya bagaimana ia menjaga agar objek penelitiannya memiliki self life yang panjang. Kau tak perlu khawatir, ia ahli soal ini.


    Jika istrimu seorang peneliti, mungkin kau akan bosan lama-lama berbincang dengannya, mungkin lelucon yang kau lemparkan akan dianggap garing karena semua hal akan dianalogikan dan dilogikakan bagaimana timbal baliknya. Kau juga akan menemukannya bertele-tele saat kau memintanya untuk mengambil keputusan, penuh pertimbangan, dan menggunakan perasaan. Tapi hargailah, ia hanya tidak ingin orang yang dicintainya salah mengambil keputusan, ia faham benar bagaimana fatalnya jika kesimpulan analisisnya salah.


    Jika istrimu seorang peneliti, untuk banyak kesempatan ia akan disibukkan dengan berbagai aktivitas penelitian yang mungkin akan membuatmu bosan. Kau tidur ia masih terjaga, kau bangun ia masih hangat menyapamu. Tapi ingatlah, aktivitasnya adalah aktivitas-aktvitas peradaban, bisa kau bayangkan bagaimana dunia ini jika tidak ada peneliti? Visinya membangun peradaban tidak kalah dengan visinya membangun keluarga, karena ia faham bahwa membina keluarga adalah membangun peradaban.


    Jika istrimu seoarang peneliti, tegurlah ketika ia melakukan kesalahan. Berilah penghargaan ketika ia melakukan penghargaan, taukah? tidak ada apresiasi paling tinggi dan membanggakan bagi seorang peneliti selain apresiasi dari kau yang dicintainya, bahkan penghargaan Nobel sekalipun. Ia hanya manusia biasa, bukan bidadari surga tapi buatlah bidadari surga cemburu padanya. Ajarilah ia agar menjadi istri yang taat padamu, karena satu hal yang pasti penelitian tak mengajarkannya ini tapi paling tidak ia faham bagaimana menaati prosedur penelitian, meskipun tidak sama dengan menaati pemimpin, maka dari itu ajari ia hal ini. Ia tidak didesain menjadi apa yang kau inginkan, ia didesain bagaimana menjadi makhluk yang Allah inginkan. Ia diciptakan untuk mengabdikan dirinya pada peradaban termasuk padamu.


    Bagaimana, apa hal ini membuatmu berpikir ulang untuk mencari istri seoarang peneliti?
    Peneliti pangan khususnya :)


    Rentang Tunggu, 17 Mei 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Jika puncak rindu adalah mendo'akan, mestinya puncak tertinggi cinta itu mengajak ke pelaminan.
    Jadi, kapan? :D


    Dandelion, 16 Mei 2015
    Azifah Najwa


    hasil rumpi cantik dengan adek tersayang :3
    Continue Reading
    Bukankah aku masih si kepala batu? Dan kau, kau masih sang pemahat yang aku beri izin khusus bila ingin mengukirnua menjadi hal yang lebih berharga.
     Hanya kamu


    Rentang Tunggu, 15 Mei 2015
    Azifah Najwa


    Continue Reading
    Boleh tidak aku mengeluh?

    Tidak boleh ya?

    Mengeluh atas segalanya
    Atas perjalanan yang aku mulai rasakan lelahnya

    Lalu aku harus bagaimana? Ketika segalanya tumpah ruah menjadi satu dan harus segera dicari solusinya.

    Aku bilang lelah juga tidak boleh?

    Ingin istirahat sehari saja, boleh?

    Tidak boleh juga?

    Lalu aku harus bagaimana :'(


    Lab. TP, 15 Mei 2015
    Continue Reading
    Maafkan blog, karena aku telah mendzalimimu, hiks

    Beberapa hari terakhir sedang disibukkan dengan karya ilmiah dan berbagai jenis rapat. Beberapa hari yang lalu sempat diminta ngisi acara dengan tema manajemen waktu. Intinya, bagaimana mempertahankan IPK cumlaude dengan tetap aktif organisasi dengan segudang prestasi, panitia bilangnya gitu. Sebenarnya pingin banget ngomong, "hey liat apa yang telah aku perbuat dengan IPK cumlaudeku, sepertinya dia tak lagi gagah di KHS, yuhehehe". Meskipun berusaha pura-pura baik-baik saja dengan IPK yang tak lagi gagah itu tapi aku tetap pura-pura tenang, someone said, prestasi bukan sekedar dari IP, hobi sekali pura-pura saya ini, ckckck

    Entah refrensi dari mana yang membuat kalian merasa bahwa saya memiliki manajemen waktu yang baik. Saya akui, semua yang saya lakukan benar-benar sudah terjadwal, tiap jamnya, termasuk tidur, maka dari itu saya sangat tidak bisa kalau diminta secara mendadak dan terburu-buru. Satu hal, saya melakukan semuanya karena saya menyukai mereka. Saya menyukai organisasi, saya menyukai karya ilmiah, saya menyukai menulis. 
    Catat ya untuk adek-adek kelas yang katanya sering stalker di blog ini :p

    Maafkan tidak bisa memenuhi permintaan kalian untuk berbagi pengalaman manajemen waktu, praktikum anpang itu benar-benar membuat wajahku akan lebih mirip spatula.


    Alhamdulillah berkesempatan mendapat beasiswa PPA -lagi- semoga dapat memanfaatkanya dengan sebaik-baiknya :)
    Karena kader dakwah itu harus kaya! Umroh 2020! Bismillah
    -sambil ngitung, uang di tabungan udah berapa .-.


    Purwokerto, 13 Mei 2015

    Continue Reading
    Saat marah kita akan mengeluarkan energi yang besar, maka malam ini aku akan menggunakan energi itu untuk bersiin kamar mandii

    arghhhhhhhh
    Continue Reading
    Aku mencintaimu dengan segala kerumitanmu, sesederhana itu


    Rentang Tunggu, 10 Mei 2015
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Tentang hari yang kadang terasa begitu embuh, karena kata pembaca setia blogku, sesekali jangan upload tulisan puitis, saya akan memcoba menulis tulisan dengan cerita yang cukup gila menurut versi saya

    Tentang hari ini, setelah dilihat di agenda, hari ini ada 5 agenda yang harus dihadiri secara beruntun, dari ke tempat tekad, sertifikasi tekad 3, ngisi IJDK, forsil, pldf, syuro perdana tekad, liqo, musker, dan daftar osmb, ini kebiasaan buruk, saat hari itu ada liqo, semua agenda seakan otomotis disampingkan, alhasil, saya benar-benar tidak menghadiri forsil dan pldf, syuro tekad pun telat

    Keembuhan kedua, lagi-lagi tentang ubin, jika saya pernah menganalogikan ubin dengan ubin di kamar, ubin kali ini beda lagi. Bermula dari bimbingan karya ilmiah pagi tadi, charge otak sebelum sertifikasi, bermula saat membicarakan luas media untuk penelitian karya ilmiah menjadi membicarakan luas tanah di sebelah pemakaman sana. Saat dosen mengungkapkan 10 ubin, spontan saya langsung menyergah, "Bukan, Pak, sample yang diuji hanya ada 7, dan luas medianya pun hanya sekitar 1/2 luas ubin. Kalau boleh tau itu ubin yang ukuran berapa ya, Pak?" Jeder, dzing, tuing tuing z¥°¥_¢×|÷££#&@&#*#+2*#*!!

    Seketika rasanya pingin pingsan, sungguh, dosen lulusan Jepang saya ajak ngobrolin luas ubin, Oh My God! Saya tidak ingin masuk kuliah fermentasi senin besok -______-

    Keembuhan ketiga, entahlah apa yang sebenarnya sedang mengisi otak saya, setelah tangan yang tiba-tiba sakit entah kenapa sebabnya, sore tadi, entah bagaimana tiba-tiba saya kembali melakukan uji ketangguhan, benar-benar kecelakaan tunggal, jatuh sendiri, berdiri sendiri, dan menolong diriku sendiri.  Dan sakitnya baru kerasaa -,-
    Continue Reading
    Yang ane tahu Allah Mahakaya!!

    Kata-kata motivasi yang selalu ane sampikan ke staff-staff ane satu minggu terakhir ini, setiap syuro, dan setiap SMS mereka, setelah dibuat syok dengan pemateri yang minta dicarikan tiket pesawat, lagi-lagi kata-kata itu yang saya pakai berulang-ulang, berkali-kali. Karena bagaimana pun keadaannya, seragu apa pun, setidak yakin apa pun, pemimpin harus menjadi yang paling yakin, paling tidak ragu, dan benar-benar merasakannya. Bagaimana mungkin mereka minta diantarkan ke suatu tempat yang pengantarnya saja tidak tahu arah ke tempat itu.

    Tetap semangat, dengan bagian otak  yang harus terbagi untuk AEE, AFC, SSC, koordinator acara tekad, instruktur, asinan, sertifikasi tekad 3, sertifikasi DM 2, career sharing, dan sekolah mapres serta laporan yang ngantri untuk diselesaikan


    Mei produktif!

    Salam sayang untuk leptop yang tak jengah jadi penghuni tas😂😂


    Purwokerto, 9 Mei 2015
    Continue Reading
    Karena hati tak mampu bicara, mungkin dalam diamnya, ia menjerit sakit karena tak ternutrisi


    Rentang Tunggu, 5 Mei 2015
    Continue Reading
    Perjalanan apa pun, yang dilakukan malam hari biasanya sukses memutar semua memori tentang apa pun yang ada di dalam hati


    Rentang Tunggu, 3 Mei 2015
    Azifah Najwa

    Terima kasih :)
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me


    Azifah Najwa. Penulis. Peneliti. N’s. Food scientist. an ISTP.

    Blog Archive

    • ►  2021 (10)
      • ►  November (1)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (5)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2020 (3)
      • ►  Desember (1)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  November (2)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (2)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2018 (109)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juni (1)
      • ►  April (13)
      • ►  Maret (31)
      • ►  Februari (28)
      • ►  Januari (32)
    • ►  2017 (115)
      • ►  Desember (13)
      • ►  November (11)
      • ►  Oktober (14)
      • ►  September (21)
      • ►  Agustus (14)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (6)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (9)
      • ►  Februari (9)
      • ►  Januari (7)
    • ►  2016 (161)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (6)
      • ►  Oktober (12)
      • ►  September (25)
      • ►  Agustus (20)
      • ►  Juli (19)
      • ►  Juni (16)
      • ►  Mei (18)
      • ►  April (10)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (13)
      • ►  Januari (6)
    • ▼  2015 (309)
      • ►  Desember (10)
      • ►  November (20)
      • ►  Oktober (27)
      • ►  September (24)
      • ►  Agustus (25)
      • ►  Juli (70)
      • ►  Juni (47)
      • ▼  Mei (20)
        • Epilog Dandelion
        • Confession
        • Faghfirlana
        • Mengapa?
        • Kami
        • Cinderella
        • Aku Tahu...
        • Pesan dari Kontak Tanpa Nama
        • Suatu Saat
        • Jika Istrimu Seorang Peneliti Pangan
        • Dandelion
        • Hanya Kamu
        • Bagaimana?
        • Nano Nano
        • Energi
        • Dandelion 14
        • Done!
        • Mei!
        • Hati tak Ternutrisi
        • Perjalanan
      • ►  April (29)
      • ►  Maret (18)
      • ►  Februari (10)
      • ►  Januari (9)
    • ►  2014 (41)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (9)
      • ►  Oktober (10)
      • ►  September (15)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2013 (2)
      • ►  Agustus (2)
    • ►  2012 (16)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (3)
      • ►  April (3)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2011 (11)
      • ►  Desember (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (5)

    Total Tayangan Halaman

    Most View

    • SMANSA dan Sebuah Warisan
      SMANSA adalah satu dari 2 sekolah di mana saat aku diterima di dalamnya aku menangis. Iya, aku menangis, tentu bukan karena diterima di...
    • Jurnal 365
      Seperti gambar, tulisan adalah kapsul waktu, yang dapat membawa kita kembali mengenang. Mulai dari yang sangat ingin dikenang, hingga yan...
    • Drama
      Aku mengembangkan senyum terbaikku. Mencoba menikmati setiap waktu yang berjalan kala itu. Mencoba berdamai dengan kenyataan yang tidak s...
    • Berunding dengan Waktu
      Ketika waktu mempermainkan rindu, bersabarlah jangan menyerah. Bukankah hubungan jarak jauh memang seperti itu? Tidak ada lagi malam-ma...
    • Berjalan
        Kapan pun perjalanan membuatmu ragu, berhentilah sejenak, menepilah saja. Karena tak ada yang salah dengan memulai lagi segalanya. Mungkin...

    categories

    Catatan Cerita Dandelion Edelweis Food Scientist Idealisme KAMMI Keluarga Raudhatul Jannah Rentang Tunggu Rohis

    Followers

    facebook Google + instagram Twitter

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top