Desember
10:45 PM
Desember 2017. Penghujung tahun, di mana tidak sedikit mimpi-mimpi dan rencana yang telah disusun harus disusun ulang, tak mengapa, manusia hanya boleh berencana.
Ada banyak hal terjadi di tahun ini. Menyelesaikan penelitian yang selama ini hanya angan-angan, lulus, publikasi jurnal ilmiah, 'mengubah' arah mata angin, dan juga gagal menikah, hahahaa. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?
Ada beberapa pertanyaan sejak keputusan tidak -dulu- melanjutkan sekolah aku ambil, "Kenapa, Bil?","Kamu ga pantes kerja, sekolah aja", "Sayang ih kamu pinter, sekolah lagi aja sih", "Ganggu LPDP ga kerjanya?"
Terima kasih, sungguh, kepada kalian yang selalu peduli, peduli pada mimpiku. Tapi aku ingin mencari sesuatu yang tidak akan saya dapatkan saat saya sekolah, yang tidak ada kuliahnya, yang tidak dapat di dapat dari membaca buku, pengalaman. Iya, pengalaman tidak ada sekolahnya, seperti yang Bu Ermin sampaikan.
Apa yang telah saya dapatkan saat saya menjadi juara lomba-lomba pasti akan berbeda dengan saat saya menjadi quality control, apa yang telah saya dapatkan selama proses penelitian yang menguras kesabaran pasti akan sangat berbeda dengan saat saya menjadi seorang profesional. Karenanya saya sampaikan, pengalaman tidak ada sekolahnya.
Saya ingin sekolah lagi, saya ingin menjadi dosen, yang tidak hanya membagikan ilmu tapi juga pengalaman, karenanya saya tengah mencari sebanyak-banyaknya pengalaman, saya ingin menjadi dosen, bukan karena ingin mendapatkan gaji yang lumayan tapi juga ingin memanfaatkan keilmuan, agar lebih bermanfaat, agar lebih berguna bagi masyarakat. Saya ingin menjadi dosen, hanya karena saya melihat, dosen adalah pekerjaan yang pas, dengan diri saya, juga keinginan untuk tetap dekat dengan anak-anak saya nantinya, menyiapkan bekal sekolahnya, mengajari dan menceritakan banyak hal. Saya ingin menjadi dosen, agar keilmuan saya bisa menjadi penolong untuk saya dan suami saya di akhirat kelak. Sesederhana itu.
Dan selamanya mimpiku hanya seperti tangan yang menggenggam pasir, selamanya mencukupkanku. Selama itu pula aku bisa mengubah mimpiku kapan saja. Dan selama itu pula kau mengingatkan mimpi-mimpiku, terima kasih sayang...
Purwokerto, 22 Desember 2017
Azifah Najwa
0 komentar