Eksposisi
8:26 PM
Gelandangan dan Pengemis
Akhir-akhir ini gelandangan dan pengemis (gepeng) terus bermunculan di kota-kota besar di Indonesia. Khususnya di Ibu Kota, hal ini kian membuat wajah Ibu Kota kian kumuh. Terlebih di persimpangan jalan. Sejumlah ruas jalan kini telah dikuasai para gepeng dari anak-anak, dewasa, hingga manula.
Sejumlah program telah dilakukan Pemerintah Kota (pemkot) dari masing-masing daerah untuk mengatasi masalah ini. Sebagian mematuhi kebijakan Pemkot. Tapi ternyata tidak sedikit pula yang tetap mengacuhkan anjuran, bahkan ancaman Satpol PP yang akan memberikan sanksi tegas berupa kurungan penjara dianggap seperti angin berlalu.
Belum lagi, gepeng anak di sejumlah perismpangan dan sejumlah ruas jalan lainnya masih saja terus mengemis. Meski telah diamankan beberapa kali dan ditegaskan kalau mencari uang merupakan tugas orang tua, bukan anak-anak. Hal itu kian menunjukkan kalau para gepeng tidak takut ancaman maupun sanksi yang selama ini diterapkan Pemkot.
Tetapi, kita juga bias membantu pemkot untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah:
1. Menyumbangkan Uang
Pilih satu badan amal dan berikan sumbangan secara rutin atau setiap tahun sekali.
2. Memberikan Barang Bekas yang Dapat Didaur Ulang
Di tempat-tempat yang ada pendaurulangan, mengumpulkan kaleng dan botol bekas yang dapat didaur ulang adalah satu-satunya pekerjaan yang tersedia bagi para gelandangan. Namun ini merupakan pekerjaan jujur yang memerlukan inisiatif. Anda bisa membantu para gelandangan dengan menyimpan botol, kaleng, dan koran bekas, lalu memberikannya kepada mereka daripada membawanya ke pusat daur ulang atau membuangya.
3. Memberikan Pendapatan dari Penjualan Hasil Karya Anda
Apapun keahlian atau minat Anda, semuanya bisa menjadi kesempatan untuk menghasilkan karya yang dapat dijual demi kepentingan organisasi-organisasi yang membantu para gelandangan.
4. Memberi pakaian pantas pakai
Kumpulkan dan sumbangkan semuanya ke organisasi yang menyediakan tempat tinggal bagi para gelandangan. Sebagian besar tempat penampungan memerlukan banyak pakaian untuk dipakai.
Selain itu, masih ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan sosial ini, diperlukan dukungan dari warga untuk tidak memberikan uang kepada gepeng. Terlebih lagi membiarkan gepeng tinggal di wilayahnya. Jika ditemukan masyarakat yang menajdikan aksi mengemis sebagai profesi, namun ketika dibina enggan bertobat, maka warga pun diminta untuk segera melaporkannya kepada Satpol PP. Agar lebih memudahkan memberikan informasi, pemkot hendaknya menyediakan layanan pengaduan untuk mengatasi gepeng.
Pemerintah juga bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan cara:
1. Untuk para gepeng yang sudah berusia lansia dapat di tamping di panti sosial.
2. Untuk para gepeng yang berusia tenaga kerja (15-64 tahun), dapat dibina agar dapat bekerja dan mandiri.
3. Untuk para gepeng yang masih berusia sekolah, pemerintah hendaknya memberikan beasisiwa agar mereka bisa menempuh pendidikan yang layak.
Nama:
1. Aziz Mustolih
2. Dito Hardoyo Gandhi
3. Nabila Faradina Iskandar
4. Nawangsari Ari Murti
Kelas:
X.7
0 komentar