Dandelion-2
4:16 PM
Aku belum mengakuimu sebagai kekasihku, meskipun sepertinya kau sebaliknya. Lalu aku menyebut hubungan kita apa ya? Hmmm, yang jelas kita bukan "sepasang kekasih" pada umumnya, yang selalu mengisi waktu bersama atau bahkan sekadar menanyakan "kau sudah makan?" aku sibuk dengan duniaku begitu pula denganmu, kita bertemu saat malam, sudah, begitu seterusnya hingga entah kapan. Aku juga tidak tahu apa yang membuat orang seperti kita begitu dekat.
Tapi kadang kita juga saling membenci, eh tidak, aku yang lebih sering mengaku membencimu. Aku membenci sikap protektif dan khawatirmu yang berlebihan itu. Dan kau barangkali begitu mengutuk sikap kekanak-kanakanku yang membuatmu harus menggunakan kesabaran ekstra untuk menghadapiku atau sikap cemburuku yang kadang tak bisa aku sembunyikan dan membuatmu merasa bersalah. Tentang sikap dinginku, aku yakin kau sangat mengutuknya.
Barangkali aku memang bukan kekasih yang baik. Sebagaimana cerita kita yang tak selalu berjalan baik. Kadang kita begitu akrab, kadang kita menjalani hari dengan penuh kekhawatiran. Kadang kita juga menghabiskan malam dengan masing-masing kesibukan, kadang kita juga menghabiskan malam hanya berdua saja.
Kau kini di sini, hidup dengan manusia penuh dengan ketidakpastian.
Kau yakin telah memantapkan hati untukku?
Rentang Tunggu, 30 Januari 2015 | Azifah Najwa
--- Hujannya turun rintik-rintik, tapi rindunya turun brutal sekali
Dalam perjalanan ke Jember
0 komentar