Doktor

7:53 PM

Dalam hidup kita terkadang memiliki orang-orang yang begitu kita dengarkan, kita patuhi, atau kita anggap dewasa (tua). Tentu orang itu adalah orang tua kita, kemudian kakak kita, dan suami-istri kita. Karena saya anak pertama, jadi saya punya banyak sekali kakak.

Allah kadang mendatangkan orang yang kita rindukan dengan berbagai cara, seperti Allah mendatangkan kakak saya tadi. Dalam perjalanan ke kota rantauan, tidak biasanya kakak saya yang satu itu mengirim sebuah pesan lewat WhatsApp, saya kutipkan isinya..
"Hahaa, semoga pesan singkat dari kakakmu ini adalah cara Allah untuk mengobati rindumu padaku nak :p
Ehem, gimana kabarmu dek? Sehat kan? Melihatmu opname itu menjadi luka tersendiri untukku, percayalah semua orang akan merindukkan leluconmu yang meskipun tak lucu selalu membuat kita tertawa, atau ide-idemu yang hanya membuat kita terbengong-bengong dibuatnya dan semoga di tempat rantauanmu yang baru itu kau menemukan orang yang mau mendengar ide-idemu itu"

"Huaaaaa, pedeeee, tapi Allah memang selalu punya cara untuk menyampaikan rindu-rindu itu
Sehaaat Kak, selalu sehat malah...."

"Bagaimana rencana studi S2, S3 mu?"
"Terkadang iri, karena kakakmu ini baru mempunyai mimpi di usia yang sudah tak lagi muda ini"

"Bilang aja tuaaaaaa, pake majas segala :p
Majas tak akan menyembunyikan kenyataan dibaliknya kaaak, weeek :p
Hehehe, berharap sekali suamiku kelak tidak akan mempermasalahkan studiku :D"

"Heee, ga boleh ngomongin suami, sensitif -__-"

"Ups"
"Kak, tapi...."

"Eh dek, kamu kapan pertama kali ketemu sama doktor?"

"Mmmm, waktu kuliah Kak, guru2 SMA rata2 baru S2"

"Sama, kakak juga.."

"Teruuus??"

"Jika kamu sudah menjadi seorang doktor, orang yang pertama kali anakmu temui adalah seorang doktor, yang mengajarinya membaca, berjalan adalah seorang doktor...

...dia didik doktor sejak dia lahir"

Speechless

Mendidik bukan hanya soal bagaimana menghadapi anak. Lebih dari itu, bekal awal mendidik adalah keluarga yang bahagia yang berdiri di atas nilai-nilai agama yang kokoh

Aku tidak mencari kau yang rupawan, aku juga tidak mempermasalahkan status sosial atau sebagainya, agama, hanya itu.


Rentang Tunggu, 9 Februari 2015 | Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar