Broadcasting

10:04 PM


"Sekali Mengudara Akan Tetap Mengudara"

Itu jargon RRI Purwokerto. Tadi baru saja siaran di RRI Purwokerto, kali ke 2 selama menjadi mahasiswa dan entah kali ke berapa sejak mulai mengenal dunia broadcasting.

Kalau kata temen-temen sekarang, "Kamu sekarang tobat ya, Bil" wkwkwk

Ah, siaran tadi membuatku memutar ulang kenangan beberapa tahun silam. Saat kehidupanku masih erat dengan dunia broadcasting, dengan dunja jurnalistik, dengan dunia sastra dan drama. Berbeda sekali ya dengan hidupku sekarang? Lebih suka berkecimpung dibalik instrumen lab dan analisinya dibanding ke sana kemari berburu berita, atau membagi waktu antara kapan harus belajar untuk ulangan dan jadwal siaran.

Aku tak pernah menyesal berada di dunia itu, aku tahu bagaimana getolnya pers mengawal badan eksekutif kampus, hadapi saja dengan senyum, toh dulu aku juga begitu.

Aku masih ingat di mana pokok-pokok berita harusnya di letakkan di setiap paragrafnya. Bagaimana menempatkan anekdot. Bagaimana membuat kalimat-kalimat propagnda. Betapa dulu mereka dekat sekali denganku.

Aku juga masih ingat benar bagaimana sebuah narasi drama harusnya ditulis. Bagaimana penempatan alur dan di mana letak dialog antara si antagonis dan protagonis. Aku lebih suka menjadi penulis naskah. Lebih suka menjadi narator. Ah sungguh, mungkin aku satu-satunya anak seni drama yang tidak pandai sekali bermain drama.

Diantara sekian banyak masa laluku dengan dunia tulis menulis, aku hanya masih menjadi penulis cerpen, sesekali iseng nulis puisi, dan berkali-kali tidak sengaja menulis prosa.

Aku suka sekali berbagi imaji dengan mereka yang juga suka menulis. Bahkan aku pernah berpikir untuk mencari pasangan yang juga suka menulis. Tapi sepertinya hidup kami akan membosankan nantinya. Aku menulis dia juga menulis. Aku menuliskan puisi untuknya. Ia menulis puisi juga untukku. Lalu, siapa yang akan menjadi pembacanya? 

Abaikan pernyataanku di atas. Intinya aku suka menulis. Jika suatu ketika kau cemburu dan menanyakan siapa yang sering ku sebut "kau" dalam tulisanku, jangan salahkan aku ketika tiba-tiba aku tertawa.

Apa kau tak bosan menjadi tokoh utama di setiap tulisanku? Aku suka menulis, itu saja, tanpa harus benar ada objeknya. 


Purwokerto, 1 Juli 2016
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar