Dandelion🌻

10:21 AM


Tadi aku ke pertigaan, ke tempat sunat, tepat saat aku biasa mengantarkanmu sarapan, sambil membayangkan kau yang datang dengan mata masih terkantuk-kantuk, bertanya masak apa aku haru ini, bicara sepatah dua patah kata, bercerita apa yang akan kau lakukan hari ini, lalu aku pergi. Aku juga ke depan rumah kosong, membayangkan kau menungguku, dengan muka pura-pura cemberut karena aku tak kunjung datang, kalau punya waktu lebih banyak aku juga ingin ke wifi id, ke warung soto pinggir jalan tempat biasa kita makan, ke WS, ke APS, ke tempat biasa, ke PMI, ke tempat-tempat yang biasa kita kunjungi. 

Semalam aku ingin sekali menunggumu sebentar sembari melihatmu berangkat kerja, tapi aku takut jika tiba-tiba aku menangis, aku sungguh tak bisa menahannya, beruntung hujan turun, sehingga satu dua air mataku yang tak sengaja menetes saat aku duduk di belakangmu tak nampak olehmu.

Penyesalan memang tak pernah datang di awal, dan rasanya aku menyesal sering membuatmu kesal, aku bertanya-tanya, apa kau bahagia berada di sampingku? Atau justru sebaliknya?

Kau telah berhasil meruntuhkan egoku, untuk selalu merasa bisa segala hal sendiri, sekarang aku sungguh selalu merasa membutuhkanmu, rasanya aku menjadi tak percaya diri saat harus sendiri.

Jaga dirimu baik-baik, jangan lupa sholat, jangan bangun siang, jangan lupa makan sayur, jangan lupa potong kukumu, sejauh apa pun tempatmu berdiri dariku, semoga kau ingat ada aku, yang harus kau jaga perasaannya .-.

Sampai bertemu entah kapan itu :''


Purwokerto, 6 Januari 2018
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar