Just Note

Sejak aku jatuh cinta pada caramu membaca, sejak itu pula aku berjanji untuk tidak berhenti menulis

    • Home

    Baru saja mendapat kabar bahagia. Mas Samsul. Mantan Pres BEM Faperta 2014. Mantan Ketum Ikasma 2013. Baru saja lolos beasiswa LPDP S2 di Geor August Gottingen University, Jerman. Iri. Itu kata yang aku punya sekarang.

    Sebelum semhasnya Agustus lalu kami sempat berbincang banyak hal, ah tentu prinsip itu hanya kami, anak-anak Ikasma yang punya, bagaimana menunjukkan ke guru-guru, teman-teman, adik kelas, kakak kelas kami, bahwa di mana pun alumni SMAN 1 Kebumen bisa berprestasi, menjadi yang terbaik, dan hari ini kakakku yang satu itu membuktikannya lagi. Mungkin kalau saat ini kami bisa berkumpul bersama lagi, dengan Mas Hendra yang sudah lebih dulu lolos LPDP di UGM, kemudian Mba Erina yang sudah lebih dulu beasiswa kuliah di China, kami akan menertawakan diri kami masing-masing, mengingat sakitnya saat tidak sedikit orang yang menyangsikan kami.

    Ayo kita kumpul lagi, ajari aku dan adik-adik kalian yang masih berjuang di sini. Membuktikan bahwa kami tetap bisa dibanggakan. Seperti kalian.

    Selamat Mas Samsul! Aku besok nyusul pokoknya!

    Gramedia, 12 Juni 2016
    Azifah Najwa

    Continue Reading
    Aku pernah mendengar seseorang berkata, "Jika pun saat ini kita siap menikah, apakah kita siap jika ada hal-hal yang direnggut dari suami kita? Apakah kita siap menjadi seorang ibu dari anak yang istimewa dan lain dari anak biasanya?"

    Aku masih di depan ruang dokter spesialis penyakit dalam. Sejak semalam asam lambungku naik, membuatku mual dan berkali-kali memuntahkan cairan asam, menjijikan ya? Tapi aku masih sangat bersyukur, karena bukan darah yang aku muntahkan dari lambungku. Setidaknya, ini hanya  maag biasa, bukan pendarahan lambung -lagi-.

    Dan lagi-lagi aku bertemu dengan Zaki. Usianya sekitar 4 tahun, dia aktif sekali, pipinya gembil, orang tuanya mengenaliku, beberapa kali kami bertemu di ruang tunggu ini, tidak ada yang berbeda dari Zaki dengan anak-anak biasanya, yang berbeda hanya tatapan matanya, yang berbeda hanya dia tidak bisa merespon apa pun dari lingkungan sekitarnya, hanya suara ibunya yang dia kenali, dan dengan sabar ibunya mengenalkanku padanya. Dia tersenyum, aku yakin dia tersenyum untukku meski tatapan matanya tak sedetikpun tertangkap di retina mataku.

    Aku dan Bu Nur -ibu Zaki- kemudian mulai berbincang banyak hal. Seakan mengulang perbincangan kami pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Tidak banyak kalimat yang aku keluarkan. Tidak pula banyak bertanya seperti biasanya. Hanya takdzim mendengarkan. Menatap tanpa berkedip bagaimana Bu Nur menatap Zaki dengan penuh kasih sayang, kasih sayang yang sempurna, meski anaknya tidak sesempurna anak yang lainnya.


    RS Ananda, 11 Juni 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Vita: "Jadi gimana anak hukum itu statusnya?"
    Aldi: "NIMnya berapa, Fer coba aku cari anaknya"
    Fery: "013..."
    (Beberapa menit kemudian?
    Aldi: sent photo screen capt identitas tersebut di atas
    Fery: "Gila si, Ipin"
    Aldi: "Sekarang mah semua bisa dilacak"
    Nabila: "Itu dari mana di? Cara ngeceknya gimana?"
    Aldi: "£¶€=¢=}£¶~÷¢}[]€}∆`¶"
    Chusnun: "Bisa ngecek apa aja di?"
    Aldi: "Kamu kapan bayar UKT juga bisa dicek"
    Chsunun: "Alamat rumah? Alamat kost? TTL, bisa dicek di?"
    Aldi: "Belum bisa kalau itu"
    Nabila: "Kalau mau nyari tahu siapa yang ada dihati dia bisa di?"
    Aldi: "Bisa banget! Sholat istikharah aja!"
    Fery: "Ah itu mah kurang spesifik, wkwkwk"
    Aldi: " Tapi itu efektif fer buat ngecek siapa yg nyimpen tulang rusuk kita :')"

    Entahlah kelompok apa kita ini, 10 orang dengan 7 prempuan dan 3 laki-laki, alhasil istilah kesetaraan gender tak pernah ada di kelompok ini. Formasi setiap ke desa "Fery-Vita, Chusnun-Trismul, Aldi-Inggit, Nabila-Mei, Wowo-Rohmah".  KKN belum dimulai, masih pendahuluan, tetap kompak ya kelompok Semaya Semangat!

    Jadi bagaimana nasib sayuran-sayuran itu? .-.

    Entahlah :v

    Purwokerto, 10 Juni 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading

    Hamdalah!
    Akhirnya salah satu proyek terbesar semester ini s e l e s a i!
    Praktikum paling riweh -selain anpang- di program studi Ilmu dan Teknologi Pangan, tapi juga paling asyik. Pengembangan Produk Pangan. Cuma 3 SKS, tapi riwehnya melebihi matakuliah yang 4 SKS. 

    Tadi saat sambutan pembukaan pameran Bu Vina mengingatkan kami, bagaimana respon kami saat tau bahwa kali ini produk yang harus dikembangkan adalah jagung, bahwa produk yang kami kembangkan harus pangan tradisional. Bagi mereka yang tahu bagaimana karakteristik jagung mungkin mereka akan sama responnya dengan kami, datar dan memandang papan tulis dengan tatapan nanar.

    Tidak ada gluten di jagung, itu artinya jagung sama sekali tidak bisa dikembangkan menjadi roti atau produk pangan lain yang membutuhkan pengembangan. Jagung memiliki kadar amilosa yang cukup tinggi, itu artinya produk yang dihasilkan akan kental atau bertekstur kenyal. Dan disinilah kami mulai memutar otak. Apa yang harus kami lakukan? Dengan fermentasikah? Dengan enzim kah? Biarkan waktu yang akan menjawab~

    24 jam yang lalu timku masih galau, bahkan di saat yang lain sudah mulai membuat produk kami masih saling menunggu, menunggu diantarkan kompor, menunggu diantarkan oven, menunggu yang akan LPJ-an, dan menunggu dengan penuh kekhawatiran, apakah ada yang hendak membeli produk kami? 

    Alhamdulillah, tim kami dinobatkan sebagai Juara 1 Produk Terbaik, Juara 1 Penjualan Terbanyak, dan Juara 1 Stand dan Promosi Terbaik. Membawa pulang 3 kejuaraan sekaligus dan sekaligus semua kejuaraan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

    Zuppa d' Maiss. Produk yang mengantarka kami menjadi 3 juara sekaligus. Modifikasi kue mangkok dari Bali dan Zuppa Soup. Bagian tersulit adalah bagaimana membuat puff pastry mengembang dengan tepung jagung. Orang-orang terdekatku tentu tak jarang melihatku menatap hasil trial dengan tatapan nanar, sudah trial ke sekian, tapi tidak juga mengembang. Apa yang salah dari formulasiku? Apa yang salah dari proses pembuatan puff pastry ini? Tanyakan pada oven mengapa dia tidak mengembang..

    Karena di situ inti dari pengembangan produk ini. Bagaimana bisa menemukan formulasi produk terbaru yang memliki karakteristik minimal sama dengan produk aslinya.

    Yang jelas, semuanya sudah selesai. Terima kasih untuk tester sop susu yang selalu setia ngasih komentar dan mau makan walau aku tahu itu rasanya absurd. Terima kasih untuk Widy, partner membut puff pastry. Terima kasih untuk Erin, Imam, dan Reni, yang siap sedia belanja kapan pun. Bukan masalah hadiahnya, tapi bagaimana kita menjalani trial demi trial. Bagaimana kita menghabiskan bakwan jagung, martabak, dan jagung leleh selama trial, karena zuppa d' maiss yang kita hasilkan justru tidak menjanjikan. Semester kuliah terakhir. Semester depan kita akan sibuk dengan agenda masing-masing. Semester depan tidak ada lagi kita yang ngelab hingga dini hari hanya untuk menyelesaikan tugas. Semester depan tidak ada lagi kita yang akhirnya tidur di kosan temen hanya untuk membuat produk semalaman. Terima kasih ITP 2013 :')))


    Semester ini adalah tentang jagung, mulai dari LKTI Mawapres, LKTI Unsri, hingga beasiswa penelitian
    Jangan terlanjur muak dengan jagung ya, Bil -,-


    Purwokerto, 9 Juni 2016
    Azifah Najwa

    Continue Reading

    Nama lengkapnya Salsabila Najwa Iskandar. Namanya bagus dan aku sangat suka. Panggil saja Bela, kalau Mbah manggilnya Bila, kalau aku lebih suka memanggilnya Salsa. Anak ke-5 ibu dan bapak. Adek terkecil kami, aku dan Ulfi. Iya anak ke-5 karena sebenarnya kami lima bersaudara. Karena sebenarnya aku punya kakak kembar. Lain waktu aku ceritakan.

    Aku sedang rindu dengan bocil yang satu ini. Ah iya, dia bukan lagi bocil. Meski usianya terpaut 11 tahun dari aku dan 8 tahun dari Ulfi, tinggi kami bertiga hampir sama, Ulfi paling tinggi, dan Bela sedang dalam proses menyaingi aku tingginya, baiklah, karena sesungguhnya ini kenyataan yang sangat sulit untuk aku terima, hiks.

    Cita-citanya jadi dokter, satu-satunya anak ibu yang pingin jadi dokter dari kecil. Umurnya baru 10 tahun, tapi udah kelas 6. Udah wisuda khotmil Qur'an. Paling jago baca puisi di antara kami bertiga tapi paling ga bisa gambar. Sama-sama sering disuruh pidato dari kecil, makanya guru-guru SD suka ga bisa bedain mana Nabila mana Salsabila. Anak ibu yang paling potensial buat diajak berantem, seriusan deh, bahkan seorang Ulfi pun mengakuinya. Gatau kenapa, wkwkwk :v

    Kalau lagi ramadhan gini suka kasian liat Bela pas jam-jam 13.an, lebih kasian lagi waktu udah mau mendekati adzan maghrib, semuanya udah disiapin, ya Allah nak, perutmu segede apa~
    Tapi mungkin disitu ya kenikmatan ramadhan bagi anak kecil. Mereka jujur mengungkapkan bagaimana mereka mencintai ramadhan. Tentu tidak hanya sebatas makan. Tapi euphoria amalan-amalan ramadhan yang lain. Menunggu berbuka dengan mengaji. Ke masjid selepas maghrib. Dan mengakhirkan sahur.

    Tentu selalu ada tawa dibalik apa yang mereka lakukan. Yang seriang membuat kita terkekeh bahagia. Tawa lepas. Bukan dibuat-buat..


    Purwokerto, 8 Juni 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    A: "Eh iya, wah, barakallah mbaa"
    B: "Panggil nama aja, kita kan sebaya"
    A: "Tapi kan mbanya udah nikah..hehe"
    B: "Hehe.. Kl bisa disegerakan aja"
    A: "Hah?"
    B: "Iya, disegerakan. Apalagi ini mau ramadhan, bisa jadi ladang pahala. Kl sahur sama buka juga ada temennya. Kl mau tidur ada yang bacain Al Qur'an"
    A: "hah?"
    B: "Hehe, iya jadi setiap saya mau tidur saya selalu manggil suami saya buat tilawah, hafalan, atau muroja'ah di sebelah saya, nemenin saya sampai saya tidur."
    A: -baper berjama'ah-

    Itu cerita saat Dauroh Qur'an kemarin. Saya ga denger langsung suara suami mba itu, tapi kalau kata temen-temen saya, suaminya sudah sanad, bisa ditebak kan seperti apa jernih dan merdunya. Ah, dah saya mah masih semester 6, masih harus berurusan sama pengprod dulu~


    Menjelang Ramadhan, 4 Juni 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Scene: Dengerin adzan mafaza sambil ngulang hafalan yang mau disetor

    Malam terakhir sebelum Ramadhan
    Ah betapa rindunya dengan suasana ramadhan di rumah. Mulai besok bapak akan masuk kamar kami satu per satu membangunkan kami untuk sahur. Mulai besok ibu akan masak menu buka puasa favorit kami; sop, tempe goreng, sambel, krupuk, dan kecap. Mulai besok lantunan ayat suci Al Qur'an akan aku dengar lebih sering, entah dari kamar mereka berdua, entah dari tetangga, atau dari masjid. Mulai besok masjid akan ramai lagi. Mulai besok juga aku akan menghabiskan ramadhanku tahun ini di Purwokerto, baru pulang menjelang lebaran, banyak hal yang harus aku selesaikan, pameran produk pangan, ujian, KKN, persiapan final LKTI di Unsri, Rakernas IMMPERTI, KAMMI, beasiswa penelitian Indofood, dan hafalan. 

    Berharap tahun depan aku bisa menghabiskan ramadhan full di rumah, berharap ramadhan entah kapan aku juga bisa menikmati ramadhan di negeri orang, Jepang misal, atau Jerman :D
    Lebih berharap lagi, tahun ini hafalanku nambah, itu saja. 



    Purwokerto, 4 Juni 2016
    Azifah Najwa
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me


    Azifah Najwa. Penulis. Peneliti. N’s. Food scientist. an ISTP.

    Blog Archive

    • ▼  2021 (10)
      • ▼  November (1)
        • Jogja
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (5)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2020 (3)
      • ►  Desember (1)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2019 (11)
      • ►  November (2)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (2)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2018 (109)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juni (1)
      • ►  April (13)
      • ►  Maret (31)
      • ►  Februari (28)
      • ►  Januari (32)
    • ►  2017 (115)
      • ►  Desember (13)
      • ►  November (11)
      • ►  Oktober (14)
      • ►  September (21)
      • ►  Agustus (14)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (6)
      • ►  April (4)
      • ►  Maret (9)
      • ►  Februari (9)
      • ►  Januari (7)
    • ►  2016 (161)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (6)
      • ►  Oktober (12)
      • ►  September (25)
      • ►  Agustus (20)
      • ►  Juli (19)
      • ►  Juni (16)
      • ►  Mei (18)
      • ►  April (10)
      • ►  Maret (10)
      • ►  Februari (13)
      • ►  Januari (6)
    • ►  2015 (309)
      • ►  Desember (10)
      • ►  November (20)
      • ►  Oktober (27)
      • ►  September (24)
      • ►  Agustus (25)
      • ►  Juli (70)
      • ►  Juni (47)
      • ►  Mei (20)
      • ►  April (29)
      • ►  Maret (18)
      • ►  Februari (10)
      • ►  Januari (9)
    • ►  2014 (41)
      • ►  Desember (6)
      • ►  November (9)
      • ►  Oktober (10)
      • ►  September (15)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2013 (2)
      • ►  Agustus (2)
    • ►  2012 (16)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (3)
      • ►  April (3)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2011 (11)
      • ►  Desember (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (5)

    Total Tayangan Halaman

    Most View

    • Pertemuan
      Seperti hari-hari sebelumnya. Tidak ada pertemuan yang tanpa sengaja pun yang sengaja untuk tidak disengaja atau tidak sengaja untuk mencoba...
    • 08.17 p.m.
      Cinta adalah ibu yang setiap hari memasakan makanan untuk kami, dan tak sabar melihat anak dan suaminya tak beranjak dari meja makan karena ...
    • Do'a-Do'a
      Apa yang ada di benak kita, apa yang terus kita khawatirkan adalah do'a-do'a yang tanpa sengaja terus kita dengungkan Iya, do'...
    • Dandelion - Perbedaan
      Aku suka saat kita memperdebatkan hal-hal kecil. Aku suka saat kau memarahiku karena sesuatu yang aku anggap benar tapi salah bagimu, begad...
    • Dandelion, Done!
      Sebelum menutup kisah ini, boleh aku bertanya kepadamu? Tentang kapan Waktu yang diperbolehkan untukku berhenti menghitung cinta yang ka...

    categories

    Catatan Cerita Dandelion Edelweis Food Scientist Idealisme KAMMI Keluarga Raudhatul Jannah Rentang Tunggu Rohis

    Followers

    facebook Google + instagram Twitter

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top