Bela

6:30 PM


Nama lengkapnya Salsabila Najwa Iskandar. Namanya bagus dan aku sangat suka. Panggil saja Bela, kalau Mbah manggilnya Bila, kalau aku lebih suka memanggilnya Salsa. Anak ke-5 ibu dan bapak. Adek terkecil kami, aku dan Ulfi. Iya anak ke-5 karena sebenarnya kami lima bersaudara. Karena sebenarnya aku punya kakak kembar. Lain waktu aku ceritakan.

Aku sedang rindu dengan bocil yang satu ini. Ah iya, dia bukan lagi bocil. Meski usianya terpaut 11 tahun dari aku dan 8 tahun dari Ulfi, tinggi kami bertiga hampir sama, Ulfi paling tinggi, dan Bela sedang dalam proses menyaingi aku tingginya, baiklah, karena sesungguhnya ini kenyataan yang sangat sulit untuk aku terima, hiks.

Cita-citanya jadi dokter, satu-satunya anak ibu yang pingin jadi dokter dari kecil. Umurnya baru 10 tahun, tapi udah kelas 6. Udah wisuda khotmil Qur'an. Paling jago baca puisi di antara kami bertiga tapi paling ga bisa gambar. Sama-sama sering disuruh pidato dari kecil, makanya guru-guru SD suka ga bisa bedain mana Nabila mana Salsabila. Anak ibu yang paling potensial buat diajak berantem, seriusan deh, bahkan seorang Ulfi pun mengakuinya. Gatau kenapa, wkwkwk :v

Kalau lagi ramadhan gini suka kasian liat Bela pas jam-jam 13.an, lebih kasian lagi waktu udah mau mendekati adzan maghrib, semuanya udah disiapin, ya Allah nak, perutmu segede apa~
Tapi mungkin disitu ya kenikmatan ramadhan bagi anak kecil. Mereka jujur mengungkapkan bagaimana mereka mencintai ramadhan. Tentu tidak hanya sebatas makan. Tapi euphoria amalan-amalan ramadhan yang lain. Menunggu berbuka dengan mengaji. Ke masjid selepas maghrib. Dan mengakhirkan sahur.

Tentu selalu ada tawa dibalik apa yang mereka lakukan. Yang seriang membuat kita terkekeh bahagia. Tawa lepas. Bukan dibuat-buat..


Purwokerto, 8 Juni 2016
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar