Semaya Semangat
10:31 PMVita: "Jadi gimana anak hukum itu statusnya?"
Aldi: "NIMnya berapa, Fer coba aku cari anaknya"
Fery: "013..."
(Beberapa menit kemudian?
Aldi: sent photo screen capt identitas tersebut di atas
Fery: "Gila si, Ipin"
Aldi: "Sekarang mah semua bisa dilacak"
Nabila: "Itu dari mana di? Cara ngeceknya gimana?"
Aldi: "£¶€=¢=}£¶~÷¢}[]€}∆`¶"
Chusnun: "Bisa ngecek apa aja di?"
Aldi: "Kamu kapan bayar UKT juga bisa dicek"
Chsunun: "Alamat rumah? Alamat kost? TTL, bisa dicek di?"
Aldi: "Belum bisa kalau itu"
Nabila: "Kalau mau nyari tahu siapa yang ada dihati dia bisa di?"
Aldi: "Bisa banget! Sholat istikharah aja!"
Fery: "Ah itu mah kurang spesifik, wkwkwk"
Aldi: " Tapi itu efektif fer buat ngecek siapa yg nyimpen tulang rusuk kita :')"
Entahlah kelompok apa kita ini, 10 orang dengan 7 prempuan dan 3 laki-laki, alhasil istilah kesetaraan gender tak pernah ada di kelompok ini. Formasi setiap ke desa "Fery-Vita, Chusnun-Trismul, Aldi-Inggit, Nabila-Mei, Wowo-Rohmah". KKN belum dimulai, masih pendahuluan, tetap kompak ya kelompok Semaya Semangat!
Jadi bagaimana nasib sayuran-sayuran itu? .-.
Entahlah :v
Purwokerto, 10 Juni 2016
Azifah Najwa
0 komentar