Begitu ya kalau Kalian sudah Rindu...
4:16 PM
Menunggu
detik-detik pulang, yeeaaaaayyy \(^o^)/
#3
hari lagi padahal -____-
Kebumen
memang jawaban dari begitu banyak alasan kepergian. Ke manapun muaraku kelak,
aku pasti akan kembali ke kota kecil ini. Membangun kota ini. Menyiptakan peradaban
baru dari kota kecil ini #fullhope
Ehem,
dari begitu banyak alasan pulang, yang membuatku selalu rindu rumah adalah dua
makhluk kecil -yang kini malah lebih dewasa dariku- Ulfi dan Bela. Ufi, ya, hahaha, maafkan
kakakmu ini ya, karena dulu susah sekali saat harus menyisipkan huruf “L” di
anatara namamu, akhirnya hingga sekarang mba memanggilmu Ufi. Hehe
Mba
lagi dengerin lagu kesukaan kita bertiga hlo sambil liatin foto kita bertiga –Andaikan
Aku punya Sayap-
Aaaaaa,
kangen. Selalu kangen.
Tapi
kalo di rumah kita selalu berantem ya, eh engga, kita sama Bela ya dek. Maafkan
kakak-kakakmu ini ya, Bel, kita jahil karena kita sayang #uhuk
Tidak
punya kisah begitu banyak dengan Bela, karena usia kita yang terpaut sangaaat
jauh, 11 tahun. Bela si, lahir lama-lama, aku sering menyalahkan dia begitu. Hahaha
Yang
paling diingat dengan Bela adalah saat tanganmu melepuh karena kembang api,
hiks, usiamu saat itu baru satu tahun, baru bisa jalan tapi sudah sok sekali
ikut bermain kembang api dengan kita. Alhasil, kakakmu ini kabur, haha, takut
kena marah ibu, tapi bagaimana pun kau tetap membutuhkan dua kakakmu yang nakal
ini, Bel, ah anak kecil memang mudah sekali memaafkan, itu sebabnya aku begitu
menyukai anak kecil.
Oh
iya, dulu kan kakakmu ini yang selalu mengajakmu main, pagi, sebelum berangkat
sekolah, ibu masak, bapak nyuci, terkadang mba mengajakmu melihat kambing,
sapi, ayam –tapi kita tidak pergi ke kebun binatang- atau mengajakmu bersepeda,
hingga pukul 6.45 mba siap-siap berangkat sekolah, iya baru mulai siap-siap,
dan begitu bel sekolah berbunyi, kakakmu ini cukup lari, hahaha, aaaa, rindu
sekali saat –saat ini, ingin sekali rasanya mengutuk segala kesibukan ini, yang
membuatku tertahan dan tak bisa mengajakmu bermain lagi. Besok kita main sepuasnya ya? ;)
Hmmmmm,
tidak banyak cerita denganmu Bel, bagaimana lagi, selepas SMP, SMA, hingga
kuliah sekarang, kakakmu ini sok sibuk sekali. Maaf ya, bahkan terkadang lupa
menanyakan kabarmu :’)))
Kalau dengan Ulfi beda lagi, hanya terpaut usia 3 tahun membuat kita menghabiskan sebagian masa kecil kita bersama. Ke manapun aku main aku selalu mengajakmu, tak pernah merasa terganggu karena harus mengajakmu. Belajar yang rajin ya, hahaha, udah itu aja.
Kalau dengan Ulfi beda lagi, hanya terpaut usia 3 tahun membuat kita menghabiskan sebagian masa kecil kita bersama. Ke manapun aku main aku selalu mengajakmu, tak pernah merasa terganggu karena harus mengajakmu. Belajar yang rajin ya, hahaha, udah itu aja.
Sekarang
mba mengerti rasanya rindu itu. Saat rindu sudah membuncah di dada, maka hanya
do’a senjatanya. Tidak menyalahkan kalau selama ini kalian sering protes kenapa
kakakmu ini jarang pulang. Atau pulang hanya sebentar. Atau pulang tapi masih
saja berurusan dengan pekerjaan. Maaf ya, lama sekali mba memahami ini. Pernah
iseng baca diary kalian, mba tidak pernah terbesit akan hal ini, atau karena
mba memang tidak memiliki kakak, “Ingin sekali menahan mba di sini, selamanya,
menjadi sahabat kita, menjadi teman berantem, tapi bagaimana pun, suatu saat mba
juga bakal jadi punya orang, ga tau tinggal di mana, dan apakah masih bisa
pulang walau hanya sebulan sekali seperti sekarang, kalau kita meminta, mba
masih akan memberikan semua waktu liburnya untuk kita, tapi besok, akan ada
orang yang lebih berhak meminta semua waktu liburnya, akan ada orang lebih
wajib disayang mba, akan ada anak-anak yang akan lebih wajib diajari belajar
mba....”
Begitu
ya kalau kalian sudah rindu. Kalian begitu menakutkan banyak hal. Ingat selalu
pesan kakakmu ini, “Saat rindu kalian membuncah, berdo’lah”
Maaf
ya karena belum bisa menjadi kakak yang baik untuk kalian, maaf belum bisa
meluangkan waktu untuk kalian...
Nabila Faradina Iskandar - Ulfi Uswah Iskandar - Salsabila Najwa Iskandar
0 komentar