Perjalanan Mengelilingi Matahari
5:44 AMHidup menurutmu seperti apa sih?
Hidup ini aneh.
Aneh?
Begitu banyak hal membuat kita ingin hidup selamanya, tapi juga tak sedikit hal remeh temeh yang membuat kita berharap agar tidak pernah dilahirkan.
Hidup ini lucu. Kadang kita menjalani hidup penuh dengan optimisme, tapi tak jarang kita hanya ingin sendiri menjalani hidup ini tanpa pernah ingin bertasipasi, tanpa pernah ingin dilukai dan melukai, tanpa harapan dan rasa takut kehilangan.
Hari ini saya menggenapkan perjalanan mengelilingi matahari untuk yang ke-20 kali, mengelilingi bulan untuk yang ke-240 kali.
Itulah alasannya kenapa saya suka sekali membuka file-file tulisan lama, membuka foto-foto lama, atau memutar kembali lagu-lagu yang dulu sering saya dengarkan
Rasanya baru kemarin saya menghabiskan waktu siang untuk bermain di sawah, mengaji TPQ di sore hingga malamnya.
Rasanya baru kemarin saya balapan sepeda waktu berangkat ngaji ke TPQ, tak jarang gagal berangkat karena jatuh dari sepeda.
Rasanya baru kemarin saya mendirikan gubuk di samping rumah, sambil membual kalau dipuncak gunung sana ada pedang angling dharma, yang hanya bisa dicabut oleh orang yang selama hidupnya tidak pernah ngompol.
Rasanya baru kemarin saya menghabiskan waktu bersama teman-teman sanggar bahasa, berlatih teater, menari, atau olah vokal.
Rasanya baru kemarin saya menghabiskan waktu pulang sekolah hingga pulang sekolah lagi untuk berburu berita, berteman dengan malam untuk menyelesaikan liputan berita.
Rasanya baru kemarin saya menghabiskan waktu di masjid sekolah, menghabiskan petang disudut sekolah untuk liqo, dan untuk pertama kalinya aku menyebut mereka keluarga, mereka yang tinggal di dalam rumah Jundulloh Community, Komunitas Tentara Allah.
Rasanya baru kemarin saya melepas seragam SMANSA, menggantinya dengan jas almamater gold.
Rasanya baru kemarin, baru saja kemarin, aku kenal lalu semena-mena membuatnya jatuh cinta kepadaku.
Waktu berjalan begitu cepat tanpa pernah bisa ditawar.
Lalu apa korelasi dengan gambar di post ini?
Karena di perjalanan ke dua puluh ......, kita -siapa aku berani memasang-masangkan- tidak lagi mengelilingi matahari sendirian. Tidak lagi mengelilingi bulan dengan segala batas yang memisahkan.
Kedua puluh berapa?
Do'akan saja :)
Purwokerto, 31 Agustus 2015
Azifah Najwa
0 komentar