Pagi ini; Tentang Gamais
7:32 AM
Berulang aku mendegar, cinta itu fitrah, mencintai adalah pilihan. Dan betapa bodohnya aku memilih jatuh cinta. Ust. Salim A. Fillah dalam bukunya Jalan Cinta Para Pejuang pernah menjelaskan, saat jika kita diberi kesempatan untuk jatuh cinta pada siapa, harusnya kita tidak memilih untuk jatuh cinta pada siapa pun, karena cinta akan mengambil semua yang kita miliki.
Sedangkan aku? Memilih untuk jatuh cinta. Iya, aku memutuskan untuk jatuh cinta pada Gamais. Mencintai dengan sepenuh hati dan kesadaran penuh. Jangan tanya berapa kali aku merasa dikecewakan oleh keluarga ini. Bukankah cinta tumbuh karena kita pernah dikecewakan? Begitu sih kata saudara Liqoku. Dan aku mengiyakan. Aku pernah bertandang ke berbagai rumah, dan tinggal di sana, tapi rumahku di sini, di Gamais.
Ini tentang ukhuwah, ketika keluarga tak bisa kupandang, kehangatan mereka ada, kasih sayang mereka yang aku rasakan.
Gamais organisasi, tapi bukan sekadar organisasi. Tentang ruhiyah yang diakrabkan iman. Awalnya tak percaya, jadi aku buktikan. Kita semua buktikan. Kita tak jarang bahkan sering kali merasa dikecewakan, tapi kita kembali ke rumah ini. Tak sedikit dari kita yang merasa pernah ditinggalkan, tapi nyatanya, kita, kami, mereka semua kembali ke rumah ini.
Gamais organisasi, tapi bukan sekadar organisasi. Tentang ruhiyah yang diakrabkan iman. Awalnya tak percaya, jadi aku buktikan. Kita semua buktikan. Kita tak jarang bahkan sering kali merasa dikecewakan, tapi kita kembali ke rumah ini. Tak sedikit dari kita yang merasa pernah ditinggalkan, tapi nyatanya, kita, kami, mereka semua kembali ke rumah ini.
Gamais, bolehkan aku jatuh cinta berkali-kali padamu. Mencintai karena Allah. :')
Purwokerto, 26 September 2015
Purwokerto, 26 September 2015
Azifah Najwa
0 komentar