Kau dan Terima Kasih

11:35 PM

Aku mengucapkan terimakasih, karena kau telah memberikan waktumu untuk menemaniku, meminjamkan matamu untuk mendengarkanku bercerita. Terima kasih juga atas kesabaranmu, karena aku yakin, tak semua orang sesabar dirimu dalam menghadapiku.

Aku mengucapkan terimakasih padamu karena telah berbaik hati memberitahuku tentang dunia dari sudut pandangmu. Tentang bagaimana menyikapi hidup dan perasaan. Tentang bagaimana belajar tidak menangisi segala hal. Ah iya, aku juga harus belajar mengangkat galon. Katamu, perempuan yang kuat bukan yang tidak mudah menangis kan, tapi yang kuat ngangkat galon.

Saat aku sedang bergumul dengan setumpuk jurnal dan karya ilmiah adalah saat di mana aku ingin duduk di batas kesunyian. Menikmati ketidak berdayaan ini sendirian. Biar tak ada yang tahu jika jiwaku berhamburan. Kau pun. Ah iya, boleh kan jika sewaktu-waktu aku hanya ingin berdiam diri, tanpa ada orang yang tahu dan aku beritahu. Tanpa harus ditemani pertanyaan "ada apa?" atau "kamu kenapa?"

Aku hanya ingin belajar sepertimu, bukankah diantara begitu banyak persoalan di dunia ini sebagian dari mereka selesai bersama waktu? Jadi cukup dibirakan kan.



Purwokerto, 8 Oktober 2015
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar