Ukuran yang Tak Sama

9:49 PM


Karena ukuran-ukuran kita tak sama...

Setelah minggu lalu teman-teman sekelas saya berkomentar tentang baju, rok, dan jilbab yang saya pakai, yang kata mereka selalu matching, seharian ini komentar teman-teman sekelas adalah tentang sepatu saya yang katanya selalu girly dan awet.
Fyuuh~
Dasar perempuan ya, comel banget :v

Tapi ada pelajaran yang saya ambil dari sepatu hari ini, tentang ukuran. Ukuran yang tidak sama. Iya, karena ukuran-ukuran kita tidak sama.

Umar bukan Utsman, dan demikian juga sebaliknya. Keduanya memiliki karakter yang khas. Seorang jagoan yang biasa bergulat di Pasar Ukazh, yang tumbuh di Bani Makhzun nan keras dan Bani Adi nan jantan, yang nyaris pernah membunuh Rasulullah, ia telah menjadi pemimpin orang-orang mukmin. Tentulah dengan sifat-sifatnya yang keras, tegas, bertanggung jawab, dan ringan turun gelanggang.

Utsman, lelaki pemalu yang datang dari keluarga Bani Umayyah yang kaya raya dan terbiasa hidup nyaman. Umar tahu itu. Maka tak dimintanya Utsman ikut turun di antara sengatan matahari bersamanya mengehar unta zakat yang melarikan diri. Itu bukan kebiasaan Utsman. Kedermawananlah yang menjadi jiwanya. Yang dijadikannya cara membela agama-Nya.

Mereka berbeda.

Bagaimana pun juga, Anas ibn Malik bersaksi bahwa Utsman berusaha keras meneladani sebagian dari perilaku mulia Umar sejangkau jangkauan dirinya. Hidup sederhana misal. "Suatu ketika saat Utsman berkhutbah di mimbar Rasulullah," kata Anas, "Kuhitung tambalan di surban dan jumlahnya dan kutemukan tak kurang dari tiga puluh dua jahitan"

Seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya, memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti. Memaksakan sepatu besar untuk kaki yang mungil akan merepotkan.

Sekali lagi, karena ukuran kita tidak sama, jangan memaksakan. Berilah nasihat untuk mereka yang sedang diberi amanah untuk memimpin ummat. Tetapi jangan membebani dengan membandingkan kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Berilah nasihat untuk mereka yang sedang diamanahi kekayaan. Tetapi jangan membebaninyaa dengan kisah berinfaqnya Abdurrahman bin Auf. Berilah nasihat kepada mereka yang berilmu. Tetapi jangan menuntutnya menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahasa ibrani dalam empat belas hari.

Karena ukuran kita tidak sama...


Karena saya ngefans sama Umar, Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Aziz. Kalau anak saya laki-laki, pasti saya kasih nama Umar :D

Karena sepertinya perlu ada rekayasa sosial untuk Faperta, melihat fenomena yang ada dan kesalahan berpikir yang terlanjur mandeg .-.


Purwokerto, 12 Oktober 2015
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar