DM 2 Sleman
2:19 AM
Tekad
~Izzatul Islam~
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang kan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho Ilahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi
Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Mengoyak dan menumbang kezaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi da'wah ini , jalan panjang
Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi
Sejak lima hari ini saya sering kali bergumam sendiri menyanyikan lagu ini. Ah, tiba-tiba rindu lagi padahal baru saja sampai kosan. Biasanya jam segini masih di ruang diskusi. Biasanya jam segini beberapa akhwat udah mulai mencari posisi untuk tidur. Biasanya jam segini aroma kopi semakin kuat. Biasanya jam segini moderator mulai tidak tahu lagi bagaimana mengendalikan alur diskusi. Kemudian Mba Tila meminta semuanya untuk berhenti diskusi. Karena sudah malam. Sudah ngantuk. Tapi tidak ada yang menggubris. Mba Vina, Mba Oki, Yayak sudah tidak bersuara, ah ternyata mereka sudah terlelap tak sengaja. Maka tinggalah aku, Gita, Mba Aisah, Tyo, Surya, dan Mas Yasin. Sesekali sambil menahan kantuknya Khoirul dan Faza ikut dalam pusara diskusi. Dan tiba-tiba Brigadir Izuddin Al Qassam meneriakkan takbir dengan lantang. Yang kuucap malah istighfar, karena aku kaget. Namanya sungguhan Brigadir Izuddin Al Qasam, dikirim langsung dari bumi para syuhada, hehe kalau yang ini saya bercanda.
Ah kalian, hanya 67 manusia absurd ini yang tahu ada rekayasa sosial apa dibalik pendirian Indomaret di Sleman, hanya kami juga yang tahu apa korelasi Istighfar dengan kepekaan sosial, iya hanya kami. Yang tidur setiap pukul 3 pagi, menjadi pejuang di malam hari dan rahib di siang hari, ah iya, siang hari kami menjadi rahib yang sangat khusyuk, tau maksudnya? :D
Ah iya, maafkan kami, yang saat apel pembukaan tidak hafal lagu Mars KAMMI, yang kami ingat hanya "berjuaaang..." itu saja, terus menerus, sampai panitia menanyakan, kalian memperjuangkan apa? xD
Jadi, ini acara apa?
DM 2 KAMMI, Bung!
Salam muslim negarawan!
Purwokerto, 23 November 2015
Nabila Faradina Iskandar
0 komentar