Menjadi Penonton

11:35 AM


Beberapa hari pasca dinyatakan lulus dan beberapa hari menuju pelepasan. Tidak ada kegiatan yang berarti sebenarnya yang mengharuskan saya -terkesan memaksakan diri- untuk tetap di Purwokerto. Selain menyelesaikan jurnal ilmiah dan kelengkapan untuk pengajuan hak paten, selebihnya pekerjaan saya di Purwokerto adalah seorang pengangguran. 

Anggap saja sedang rehat, hampir 4 tahun di Purwokerto rasa-rasanya 'waktuku' habis di kampus, 3 tahun dengan hiruk pikuk organisasi kampus dan sisanya dihabiskan di laboratorium. Sembari menyelesaikan jurnal ilmiah dan kelengkapan pengajuan hak paten, saya mulai mengemas barang-barang -sekaligus kenangannya-. Sambil mengutuk diri, mengapa saya belum sempat melakukan hal-hal yang sudah lama saya impikan atau mengapa komunikasi saya dengan teman-teman saya tidak seintens dulu. Nampaknya saya yang dulu sibuk sekali, ckckck

Kemudian saya mulai berpikir, ada kalanya untuk kita diam sejenak. Duduk paling depan dan menikmati menjadi penonton. Sekadar mendengarkan keluh kesah atau menemani kesepian. Kita perlu menjadi peran tambahan untuk kehidupan orang lain. Saya jadi mikir, bisa jadi jawaban dari kesulitan atas pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab karena kita terlalu sibuk menjadi aktor utama. Padahal kan Allah selalu memberikan kesempatan untuk belajar dari orang-orang  sekitar.


Purwokerto, 2 September 2017
Azifah Najwa

You Might Also Like

0 komentar