Menunggu Hujan (2)
11:07 PMSelamat pagi malam :)
Semoga masih dalam balutan kehangatan rembulan
Masih di temani sebuah benda yang aku berinama buku dan temannya siapa lagi kalau bukan pena, dua paket sahabat yang tak pernah berdusta, selalu bisa aku andalkan, bagaimana pun keadaanya.
Lebih dari setengah usiaku yang lalu, seseorang mengenalkan aku pada mereka. Katanya, aku bisa menceritakan apa saja kepada mereka. Benar memang. Meski tak jarang aku melupakan mereka, membiarkan mereka berteman sepi, mereka tetap mengizinkan baris demi barisnya aku habiskan saat gundah tiba-tiba hadir. Sering kali, baris demi baris itu tak ubahnya sebuah pundak, di mana aku bisa menangis sepuasnya, seakan lupa bahwa kemarin aku membiarkan mereka di bagian paling tersembunyi dari kamar ini.
Seperti malam ini, saat suhu tubuhku membuatku payah memejamkan mata lagi, kalian, mengizinkan aku menumpahkan segala yang aku rasakan hari tadi dan akumulasi-akumulasi perasaan yang tertahan selama ini. Betapa lelahnya menunggu hujan, betapa lelahnya menjadi seorang aku yang hanya bisa menunggu.
Rentang Tunggu, 27 Maret 2015 | Azifah Najwa
0 komentar