NeoRamdhanz

3:00 PM

Aku selalu nyaman berada di ruang kuliah, bagaimana pun keadaannya, bagaimana pun suasananya, ruangan ini mengajarkanku banyak hal, mimpi yang aku sketsakan dalam malam-malamku, senyum orang-orang terkasih, dan rasa syukur atas nikmatnya merasakan bangku kuliah.

Seperti sore ini, dalam suasana terjebak hujan, aku mencoba membuka kembali ingatanku pada masa tiga tahun silam. Masa di mana aku menemukan sebuah keluarga baru. Jika melihat keluargaku sekarang, ingin rasanya aku mengulang masa putih abu-abu. Iri. Itu saja. Rumahku sekarang telah di huni oleh mereka-mereka yang hanya beberapa saja yang aku ingat. Oleh mereka yang memiliki semangat lebih dari aku, atau pendahulu-pendahuluku. Dan di situ kadang saya merasa iri.

Dulu, di setiap kami kumpul, orang yang dituakan dalam keluarga kami -entah aku harus menyebut beliau apa- beliau selalu mengatakan, "jika hari ini, besok, dan besoknya lagi ada 10 pemuda lagi yang seperti kalian, bukan tidak mungkin kalian akan menemukan Kebumen yang tidak seperti hari ini."

Dan sore ini, saya merindukan rumah saya lengkap dengan anggotanya.
Mba Maul, Mas Fa'i, Mas Sumbul, Mas Arsyad, Didin (wiwi.red), Iqbal, Arief, Mba Tika, Satriyo, Mba Nurma, Aim, dan all first team of NeoRamdhanz yang karena usia saya mulai lupa siapa-siapa saja namanya :D


Kau bukan senyawa polar, tapi aku mengajakmu larut dalam air tapi NR adalah surfaktan yang menyatukan kita -para senyawa polar dan non polar- sehingga kita bisa bereaksi, menjadi pribadi yang bermanfaat di mana kaki kami berpijak.


Purwokerto, 11 Maret 2015

You Might Also Like

0 komentar