Food Scientist - Kecombrang

2:32 AM

Well, jadi malam idul fitri ini mau saya habiskan untuk menyelsaikan data karya ilmiah yang sudah ditagih pembimbing, asli, maluu, pembimbing nyampe ngejar-ngejar cobaaaa .-.

Ramadhan s e l e s a i. I don't have a word to describe more.
Alhamdulillah, hafalan baru di setorkan, saatnya menjaga dan menambah -bismillah-, hiks, susah jagain hafalan tuh :'(

Jadi, ini saya tadinya lagi ngrekap data kuesioner tentang kecombrang -tentang apa topik penelitian saya masih dirahasiakan, yang sudah tau, harap dirahasiakan-. Ada banyak sekali spekulasi tentang bunga yang satu ini, inget ya, bunga. Salah satu variabel yang menjadi perhatian kami adalah a r o m a kecombrang. Ada yang menganggap bahwa aroma bunga ini enak, sedap -semoga dua kata ini bisa mewakili terjemahan perasaan kalian tentang aroma kecombrang-. Ada juga yang tidak suka. Maka dari itu, aroma menjadi variabel yang penting yang harus kami teliti.

Dua minggu terakhir, saya mulai nyebar kuesioner yang dapat mewakili mahasiswa faperta, menggunakan metode sampling snow ball. Sampel saya ambil dari setiap angkatan pada masing-masing jurusan. Pertanyaan inti dari kuesioner hanya "Berilah nilai untuk aroma kecombrang" dengan urutan 1. Tidak suka; 2. Sedikit Suka; 3. Agak suka; 4. suka; 5. Sangat suka.

Tidak susah sebenarnya saat mentabulasi data dari responden tersebut. Tapi tiba-tiba, saya teringat sesuatu yang setiap kali mengingatnya membuat perut saya sakit. Responden yang namanya tidak boleh disebut ini berasal dari jurusan Agribisnis, biasanya semua responden hanya saya berikan kuesioner kemudian saya minta untuk mengisinya. Tapi untuk responden yang namanya tidak boleh disebut ini, saya tanyakan langsung. Daaan, betapa terkejut dan ingin jungkir balik rasanya, dia yang namanya tidak boleh disebut menganggap kecombarang = c o m b r o (makanan tradisional dengan isi tempe dan sambal.red)
Asli, saya ngakak, ini ngetik juga sambil ngakak

Saya jadi mikir, bagaimana jika ada responden-responden lain yang berpikiran sama? Bagaimana jika yang familiar dengan kecombrang hanya mahasiswa ITP? Bagaimana jika mahasiswa Agrotek menganggap kecombrang sebagai hama? Atau mahasiswa TEP menganggap kecombrang sebagai jenis traktor? Saya hanya senyum, nopang dagu sambil berkata "faghfirlana ya Rabb!" .-.

Segera ambil hape dan ngetik SMS, "data ga bisa di pake, kita ikut gelombang kedua"
Saat hendak dikirim, kemudian teringat jam malam


Meja, 17 Juli 2015
Einstein abad 21

You Might Also Like

0 komentar